Ilustrasi banjir rob di Jakarta Utara. Medcom.id/Yurike
Atalya Puspa • 6 February 2025 15:51
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 298 kejadian bencana di seluruh Indonesia hingga 1 Februari 2025. Kepala BNPB, Suharyanto, mengungkapkan bahwa bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor mendominasi kejadian bencana pada awal tahun ini.
Ia menambahkan bahwa bencana yang tercatat adalah kejadian-kejadian yang memerlukan intervensi BNPB setelah pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat. Sementara bencana kecil yang ditangani pemerintah daerah, tidak tercatat di BNPB.
“Tentu saja yang dicatat oleh BNPB adalah bencana-bencana yang pemerintah daerah meminta untuk dibantu, jadi menetapkan status tanggap darurat. Nah bencana-bencana kecil yang diatasi sendiri oleh pemerintah provinsi, kabupaten, kota dan di bawahnya, ini tidak tercatat di BNPB,” jelas Suharyanto dalam rapat dengar pendapat Komisi VIII dengan BNPB, Kamis, 6 Februari 2025.
Bencana hidrometeorologi basah menjadi sorotan utama di awal 2025. BNPB mencatat banjir sebagai bencana paling sering terjadi, diikuti oleh tanah longsor dan cuaca ekstrem.
“Untuk di 2025 yang menonjol adalah bencana hidrometeorologi basah, ini rata-rata dari banjir, kami mencatat ada 242 kejadian, tanah longsor ada 30 kejadian, dan cuaca ekstrem ada 22 kejadian,” ungkap Suharyanto.
Baca juga:
Banjir Bandang di Kabupaten Sumbawa, 1 Orang Meninggal |