 
                    Museum Louvre di Prancis yang dirampok oleh pencuri. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 30 October 2025 08:58
                        Paris: Jaksa Penuntut Umum Paris mengatakan bahwa perhiasan curian dari Museum Louvre masih hilang, tetapi penyidik ??sedang membuat "kemajuan besar" dalam mengungkap pencurian tersebut.
Laure Beccuau mengatakan dalam konferensi pers bahwa jika kedua tersangka yang ditangkap pada hari Sabtu dinyatakan bersalah, mereka akan menghadapi hukuman penjara hingga 15 tahun dan denda berat.
“Kedua tersangka mengakui sebagian keterlibatan mereka dalam perompakan tersebut kepada penyidik,” ujar Beccuau, seperti dikutip dari Anadolu, Kamis 30 Oktober 2025.
Kedua tersangka yang ditahan diyakini telah menggunakan alat-alat listrik untuk membobol Galeri Apollon di museum dan mencuri beberapa potong permata mahkota Prancis.
Para tersangka, yang keduanya berusia 30-an dan memiliki catatan kriminal sebelumnya, diidentifikasi melalui bukti DNA di tempat kejadian perkara. Beccuau mengatakan geng yang terlibat mungkin lebih besar daripada empat orang yang terekam CCTV.
Ia menambahkan bahwa pada tahap ini tidak ada bukti yang menunjukkan pencurian tersebut merupakan pekerjaan orang dalam, yang menegaskan bahwa tidak ada staf museum yang terlibat.
"Saya ingin tetap berharap (perhiasan-perhiasan itu) akan ditemukan dan dapat dibawa kembali ke Louvre, dan lebih luas lagi ke negara ini," ujarnya.
Para pencuri membobol Galeri Apollo minggu lalu, mendobrak jendela dan mencuri delapan potong permata mahkota Prancis dalam hitungan menit.
Direktur Louvre telah mengajukan pengunduran dirinya, yang ditolak oleh menteri kebudayaan. Permata-permata yang dicuri, senilai sekitar €88 juta atau sekitar Rp1,6 triliun, tidak diasuransikan.