Sebuah kapal terbalik akibat diterjang Topan Kalmaegi di perairan Filipina pada 2014. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 4 November 2025 08:32
                        Manila: Topan Kalmaegi menguat saat mendarat di wilayah tengah Filipina pada Selasa, 4 November 2025, dengan biro cuaca negara tersebut memperingatkan adanya kondisi “mengancam jiwa” dan menetapkan sebagian besar kawasan Visayas di bawah peringatan badai tertinggi kedua.
Dengan kecepatan angin berkelanjutan mencapai 150 kilometer per jam dan embusan hingga 205 kilometer per jam, Kalmaegi, yang secara lokal disebut Tino, diperkirakan melintasi wilayah Visayas dan keluar ke Laut China Selatan pada Rabu besok.
Badan cuaca Filipina, Pagasa, menyebut efek gabungan antara Topan Kalmaegi dan shear line telah menyebabkan hujan deras serta angin kencang di gugusan pulau Visayas dan sekitarnya.
“Akibat interaksi dengan topografi wilayah, Tino mungkin sedikit melemah saat melintasi Visayas. Namun, topan ini diperkirakan tetap mempertahankan kekuatan badai sepanjang perjalanannya melintasi negara,” kata Pagasa dalam buletin pagi yang dikutip The Straits Times.
Lebih dari 160 penerbangan dari dan menuju daerah terdampak dibatalkan, sementara kapal dan nelayan di laut diimbau segera menuju pelabuhan aman dan tetap berlindung hingga kondisi membaik. Di Southern Leyte, otoritas penanggulangan bencana mengevakuasi warga dari wilayah pesisir dan dataran rendah, menurut Penjaga Pantai Filipina.
Pagasa juga memperingatkan risiko tinggi terhadap “gelombang badai besar yang mengancam jiwa dan merusak,” yang dapat mencapai ketinggian lebih dari 3 meter di sepanjang komunitas pesisir dan dataran rendah di wilayah tengah Filipina, termasuk sebagian Mindanao.
Topan Kalmaegi datang ketika Filipina, negara yang setiap tahunnya dilanda rata-rata 20 badai tropis, masih berupaya pulih dari serangkaian bencana alam dalam beberapa bulan terakhir, termasuk gempa bumi dan cuaca ekstrem.
September lalu, Topan Super Ragasa menerjang Luzon bagian utara, memaksa penutupan kantor pemerintahan dan sekolah, serta membawa angin kencang dan hujan deras di wilayah tersebut.
Baca juga:  Badai Tropis Fengshen Tewaskan Lima Orang dari Satu Keluarga di Filipina