Latihan SAR Bentuk Kolaborasi Tentara Indonesia–Australia

Kolonel Arm Edwin Habel, S.A.P., M.M., saat ditemui di posko latihan gabungan BKA di Bayah. Foto: Metrotvnews.com

Latihan SAR Bentuk Kolaborasi Tentara Indonesia–Australia

Muhammad Reyhansyah • 29 October 2025 05:59

Bayah: Program latihan gabungan Bhakti Kanyini Ausindo (BKA) 2025 antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Australian Defence Force (ADF) membawa dampak nyata bagi masyarakat di sekitar Bayah dan Lebak, Banten. 

Melalui program water purification, dua angkatan pertahanan itu menguji kemampuan teknis pemurnian air sambil menyalurkan air bersih bagi warga setempat.

Dalam skenario latihan, kegiatan ini merupakan bagian dari respons cepat terhadap bencana alam yang kerap melanda kawasan pesisir selatan Jawa. Namun di lapangan, latihan ini langsung memberi manfaat bagi warga yang kesulitan mendapatkan air bersih.

“Di tempat ini masyarakat sangat membutuhkan air bersih. Karena itu, kami membawa mesin penjernih air dari satuan TNI untuk langsung dipraktikkan di lapangan,” ujar Kolonel Arm Edwin Habel, S.A.P., M.M., saat ditemui di posko latihan gabungan BKA di Bayah, Selasa, 28 Oktober 2025.

Mesin tersebut merupakan rakitan satuan di bawah Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad), dipasang di truk multifungsi yang mampu mengubah air permukaan menjadi air layak konsumsi. Menurut Edwin, kegiatan itu bukan sekadar latihan teknis, melainkan bentuk kolaborasi kemanusiaan.

“Kemarin kami sudah menyalurkan air bersih ke masyarakat, dan mereka sangat senang. Kami dan rekan dari Australia juga bertukar pengetahuan tentang bagaimana menyediakan air bersih, baik di masa damai maupun ketika terjadi bencana,” tambahnya.

Kolaborasi Dua Arah

ADF Contingent Commander MAJ Ivan Yau menyebut program pemurnian air ini menjadi momen penting bagi pasukannya untuk belajar langsung dari pengalaman TNI dan masyarakat Indonesia dalam penanganan bencana.

“Ada banyak hal yang bisa kami pelajari dari TNI. Semalam kami berlatih pertukaran kemampuan dalam pemurnian air, dan saya melihat kemampuan TNI sangat baik,” ujar Yau.

Selain uji pemurnian air, ADF juga mengikuti latihan penggunaan UAV dan drone untuk mendukung operasi pencarian dan penyelamatan (SAR). Menurut Yau, TNI memiliki tingkat kesiapan yang tinggi dalam penguasaan teknologi drone untuk mitigasi bencana.

“Hari ini kami berlatih menggunakan UAV dan drone untuk SAR. Orang Indonesia sangat berkembang dalam bidang itu, dan kami ingin belajar dari mereka,” katanya.

Ia menambahkan, kolaborasi dengan TNI menjadi pengalaman berharga karena memungkinkan pertukaran teknik dan strategi dalam menghadapi bencana yang juga sering terjadi di Australia.

“Kami datang ke sini untuk membantu Indonesia, tapi kami juga belajar banyak. Ini adalah pertukaran dua arah yang sama-sama bermanfaat,” ujar Yau.

Latihan Bhakti Kanyini Ausindo 2025 menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Indonesia dan Australia memperkuat diplomasi pertahanan non-tradisional di Indo-Pasifik. Lewat kerja sama ini, kedua negara berkomitmen memastikan bahwa kesiapsiagaan dan kemanusiaan tetap menjadi fondasi utama hubungan pertahanan bilateral.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)