Japanese Film Festival 2025 Tayangkan Mahakarya Legendaris Seven Samurai

Jakarta: Film Seven Samurai (1954) akan tayang kembali di layar lebar pada Japanese Film Festival (JFF) 2025 dalam format 4K, sebagai bagian dari peringatan 70 tahun karya ini. 

Film Seven Samurai diakui sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa dan telah menginspirasi banyak sineas dunia. Sejumlah penghargaan pun diraih, yaitu penghargaan Silver Lion di Festival Film Venesia ke-15, serta masuk dalam Cannes Classics Official Selection 2024.

Berkisah tentang tujuh samurai yang direkrut untuk melindungi desa dari serangan perampok, film ini memadukan drama aksi dengan refleksi tentang keberanian, kehormatan, dan solidaritas. Dengan durasi hampir 3,5 jam, Seven Samurai menghadirkan sinematografi revolusioner yang masih menjadi rujukan hingga kini.

Lebih dari tujuh dekade setelah perilisannya, film ini tetap dikenang sebagai pelopor genre ensemble action dan melahirkan adaptasi Hollywood seperti The Magnificent Seven.
 

JFF 2025 di Indonesia hadir dengan membawa 15 judul film dari beragam genre, mulai dari animasi hingga film klasik. Tahun ini, JFF menambah dua kota baru, yaitu Padang dan Balikpapan dengan total sembilan kota yaitu Jakarta, Bandung, Padang, Medan, Balikpapan, Makassar, Yogyakarta, Palembang dan Surabaya selama November-Desember 2025. Kunjungan ke Padang, Balikpapan, dan Medan akan menjadi kunjungan khusus perkenalan JFF di kota-kota tersebut.

Japanese Film Festival 2025 hadir dengan kejutan istimewa. Tidak hanya menayangkan film-film terbaru, tetapi juga tiga film legendaris yang dirilis ulang dalam format 4K. Selain Seven Samurai, ada pula film Ghost in the Shell, dan Linda Linda Linda. Barisan film-film terbaru juga tak kalah menarik seperti Angry Squad: The Civil Servant and the Seven Swindlers karya UEDA Shinichiro (sutradara One Cut of the Dead), 6 Lying University Students, serta A Big Home, film dokumenter yang mendapatkan Japan Movie Critics Award tahun ini.
 

Menyambut Kembali Ikon Cyberpunk Dunia, Ghost in the Shell

Film animasi legendaris ini berlatar masa depan penuh teknologi siber. Mengisahkan Mayor Motoko Kusanagi, cyborg elit, yang menyelidiki kejahatan siber misterius. Selain aksi, film ini menggugah pertanyaan filosofis tentang identitas dan kesadaran manusia pada era digital.

Dengan desain visual revolusioner dan musik karya Kawai Kenji, Ghost in the Shell menjadi inspirasi besar bagi sineas global dan tetap dipuji sebagai mahakarya anime sepanjang masa.
 

A Big Home: Karya Dokumenter Tulus Pemenang Japan Movie Critics Award ke-34

Film dokumenter ini bercerita tentang kehidupan anak-anak di rumah singgah, menggambarkan makna rumah dan keluarga bagi mereka yang tumbuh dalam situasi berbeda. Diproduksi oleh aktor-sutradara Saitoh Takumi dan disutradarai oleh Takebayashi Ryo, film ini dibuat selama empat tahun tanpa tujuan komersial. Hanya tayang di bioskop Jepang, dan tidak dirilis daring maupun DVD/Blu-ray.
 

6 Lying University Students: Dari Novel ke Layar Lebar

Adaptasi dari novel karya Asakura Akinari, film ini dibintangi Hamabe Minami (Godzilla Minus One) dan Akaso Eiji. Penonton diajak mengikuti wawancara misterius enam mahasiswa pencari kerja. Sebelum difilmkan, karya ini sempat diadaptasi ke dalam bentuk drama teater, radio, dan komik.

Jadwal Penyelenggaraan JFF 2025

• Jakarta: 6–9 November 2025 (CGV Grand Indonesia)
• Bandung: 21–23 November 2025 (CGV 23 Paskal Shopping Center)
• Padang: 22 November 2025 (CGV Raya Padang)
• Medan: 6 Desember 2025 (CGV Focal Point)
• Balikpapan: 6 Desember 2025 (CGV Plaza Balikpapan)
• Makassar: 12–14 Desember 2025 (CGV Panakkukang Square)
• Yogyakarta: 13–14 Desember 2025 (CGV Pakuwon Mall Jogja)
• Palembang: 19–21 Desember 2025 (CGV Social Market)
• Surabaya: 19–21 Desember 2025 (CGV BG Junction)

Penyelenggara: The Japan Foundation, Jakarta
Mitra Resmi: CGV Cinemas Indonesia
Didukung oleh: Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, Sasa Housefoods Indonesia
Harga Tiket: Rp15.000 – Rp30.000