Aturan Baru MSCI, Ini Dampaknya untuk Saham RI

Ilustrasi indeks MSCI. Foto: bareksa.com

Aturan Baru MSCI, Ini Dampaknya untuk Saham RI

Husen Miftahudin • 29 October 2025 19:48

Jakarta: Morgan Stanley Capital International (MSCI) mengumumkan perubahan aturan baru bagi free float yang membuat geger pasar saham Indonesia. Pasalnya, hal ini berpotensi mengancam stabilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai investasi asing di pasar Indonesia.
 

Apa itu Indeks MSCI?

 
Melansir dari maybanktrade.co.id, MSCI merupakan perusahaan global yang menyediakan riset dan data keuangan global. Indeks MSCI berisi mengenai informasi pergerakan pasar saham di seluruh dunia dari berbagai sektor dan kapitalisasi pasar. Tujuannya adalah memberikan gambaran yang akurat tentang kondisi pasar saham global bagi para investor besar.
 
Adapun dua indeks yang paling terkenal adalah MSCI Emerging Markets Index dan MSCI World Index. Kedua indeks ini sering dijadikan tolok ukur oleh manajer investasi, dana pensiun, dan lembaga keuangan untuk menilai kinerja portofolio dan menentukan strategi investasi mereka.
 
Baca juga: Naik 73 Poin, IHSG Melesat ke Level 8.166


(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
 

Dampak aturan free float MSCI

 
Aturan baru MSCI membuat pasar saham Indonesia tergoncang lantaran harus menghadapi tekanan usai munculnya aturan yang berpotensi menurunkan bobot sejumlah saham Tanah Air dalam indeks global. Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya arus keluar modal (capital outflow) dari Bursa Efek Indonesia (BEI), mengingat banyak investor asing yang mengikuti pergerakan indeks MSCI dalam menentukan portofolio investasinya.
 
Saham-saham milik konglomerasi dengan struktur kepemilikan yang terkonsentrasi seperti BRPT, BREN, dan CUAN, menjadi yang paling terdampak lantaran berisiko tidak lagi dikategorikan sebagai free float, sehingga bobotnya dalam indeks dapat berkurang secara signifikan.
 
Aturan baru MSCI juga berpotensi menurunkan Foreign Inclusion Factor (FIF) dari banyak saham. FIF merupakan faktor penyesuaian yang digunakan untuk menentukan seberapa besar porsi saham yang dapat dimiliki investor asing. Penurunan FIF berdampak pada pengurangan kapitalisasi pasar yang diakui oleh MSCI sehingga daya tarik pasar Indonesia di mata investor global juga ikut terpengaruh.
 

Cara investor menyikapi aturan MSCI

 
Berikut merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan para investor dalam menyikapi ketidakpastian pasar saham:
 
  • Perhatikan struktur kepemilikan saham. Saham yang dikuasai oleh kelompok atau keluarga tertentu bisa lebih terdampak oleh aturan baru MSCI.
  • Manfaatkan koreksi harga. Bagi investor jangka panjang, penurunan harga akibat sentimen bisa jadi kesempatan membeli saham bagus dengan harga lebih murah.
  • Fokus pada kinerja perusahaan. Selama fundamental emiten tetap kuat, tekanan harga biasanya hanya sementara.
  • Lakukan diversifikasi. Sebar investasi di berbagai sektor agar risiko akibat satu kebijakan tidak terlalu besar bagi portofolio. (Alfiah Ziha Rahmatul Laili)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)