Trump Klaim AS Miliki Senjata Nuklir Terbanyak, Siap Uji Coba Lagi

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat kemarin menyatakan bahwa AS akan melakukan uji coba senjata nuklir karena negara-negara lain juga melakukannya. Ia menegaskan bahwa AS memiliki jumlah senjata nuklir terbanyak di dunia.

“Sayalah yang merenovasinya dan membangun beberapa, dan saya benci melakukannya, tetapi saya tidak punya pilihan, karena mereka memilikinya,” ujar Trump saat berbicara di dalam pesawat kepresidenan Air Force One.

Dilansir dari Antara, Sabtu, 15 November 2025, pernyataan Trump muncul dua hari setelah Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan bahwa janji Trump untuk melanjutkan uji coba nuklir bertujuan memverifikasi keamanan persenjataan AS.

“Kami akan melakukan uji coba nuklir seperti yang dilakukan negara lain. Kami memiliki lebih banyak senjata nuklir dibanding negara mana pun dan kami harus mengujinya,” kata Trump dalam perjalanannya menuju Florida.

Meski demikian, Trump menegaskan bahwa dirinya tetap tertarik pada denuklirisasi atau pelucutan senjata nuklir. “Kami punya lebih banyak senjata nuklir. Rusia nomor dua, dan Tiongkok jauh di posisi ketiga, tetapi dalam empat atau lima tahun mereka akan sejajar dengan kami. Yang ingin saya lakukan adalah denuklirisasi,” ujarnya.

Pekan kemarin, Trump mengaku telah memerintahkan Departemen Perang, sebutan lama untuk Departemen Pertahanan AS, untuk segera melanjutkan uji coba nuklir. Ia menjelaskan bahwa keputusan itu diambil karena “pihak lain melakukan uji coba,” sehingga menurutnya wajar jika AS melakukan hal yang sama.

Kamis lalu, juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov memperingatkan bahwa jika AS benar-benar melakukan uji coba nuklir, tindakan tersebut akan mengakhiri larangan panjang atas uji coba senjata nuklir. Presiden Rusia Vladimir Putin, menurut Peskov, telah berulang kali menegaskan bahwa jika negara lain melanjutkan uji coba nuklir, Moskow “akan melakukan tindakan yang sesuai.”

Baca juga:  Rusia Peringatkan Akan Bertindak Jika AS Lanjutkan Uji Coba Nuklir