Lokasi tambang di Chile yang terowongannya runtuh. Foto: EFE
Fajar Nugraha • 4 August 2025 11:52
Rancagua: Operasi penyelamatan di tambang tembaga bawah tanah terbesar di dunia di Chile berakhir pada Minggu 3 Agustus 2025 tanpa korban selamat. Jenazah penambang kelima yang hilang ditemukan beberapa hari setelah terowongan runtuh.
“Hari ini kami akhirnya menemukan (meninggal) pekerja terakhir yang hilang," ujar Aquiles Cubillos, jaksa wilayah O'Higgins, Chile, kepada para wartawan, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin 4 Agustus 2925.
Operasi di pusat pertambangan El Teniente telah dihentikan sejak Jumat setelah sebuah "peristiwa seismik" menyebabkan runtuhnya terowongan sehari sebelumnya, yang menjebak kelima penambang di dalamnya.
Apakah penyebab guncangan tersebut akibat gempa bumi atau pengeboran masih dalam penyelidikan.
El Teniente, yang dioperasikan oleh perusahaan pertambangan milik negara Chile, Codelco, memiliki lebih dari 4.500 km terowongan dan merupakan deposit tembaga bawah tanah terbesar di dunia.
Tahun lalu, negara ini memproduksi 356.000 metrik ton tembaga—hampir 7 persen dari total produksi tembaga Chile.
Industri pertambangan Chile dianggap sebagai salah satu yang teraman di dunia, dengan tingkat kematian 0,02 persen pada tahun 2024, menurut Dinas Geologi dan Pertambangan Nasional Chile.