Fokusmaker Nilai Pernas Penting untuk Hadapi Perkembangan Zaman

Jakarta: Panitia Penyelenggara Pertemuan Nasional (Pernas) Ke-VIII Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker) terus dimatangkan. Sebab, kegiatan tersebut tidak hanya sekedar ajang silaturahmi.

"Pernas akan menjadi panggung konsolidasi nasional sekaligus arena demokratis untuk memilih siapa yang akan memimpin Fokusmaker ke depan, serta ke mana arah geraknya dalam menghadapi tantangan zaman,” kata Ketua Umum Fokusmaker, Ali Ghiffar, melalui keterangan tertulis, Selasa, 29 Juli 2025.

Sebagai bagian dari proses regenerasi kepemimpinan, pendaftaran calon Ketua Umum Fokusmaker telah dibuka. Komite Pemilihan menyiapkan sistem seleksi yang inklusif dan transparan, terbuka bagi seluruh kader yang memenuhi kriteria. 

"Proses ini akan menjadi salah satu agenda krusial dalam rapat-rapat paripurna organisasi selama Pernas berlangsung," ujar Ali.
 

Baca juga:  Kapolri Ajak HIMA Persis Jaga Persatuan dalam Muktamar XI di Pekanbaru

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Pertemuan Nasional ke-VIII Fokusmaker, Roan Gylberth, menyampaikan bahwa seluruh aspek teknis acara telah disiapkan secara matang. Koordinasi antarbidang dilakukan secara berkala. 

"Akomodasi, agenda sidang, logistik, hingga penyambutan delegasi daerah sudah dalam tahap final. Kami siap menyambut seluruh peserta dengan semangat kebersamaan,” ujar Roan.

Pernas ke-VIII diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat nilai-nilai kekaryaan, memperluas jejaring nasional, serta menetapkan arah strategis Fokusmaker sebagai organisasi kepemudaan yang adaptif dan relevan dalam dinamika nasional.

Pernas Fokusmaker dijadwalkan berlangsung pada 1–3 Agustus 2025 di Jakarta. Kegiatan tersebut bakal dihadiri oleh utusan Badan Koordinasi Daerah (Bakorda) Fokusmaker dari seluruh Indonesia.

Fokusmaker merupakan organisasi konsentrasi dari Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) salah satu ormas pendiri Partai Golkar. Fokusmaker merupakan wadah bagi mahasiswa untuk berdiskusi, belajar, dan mengembangkan diri dalam konteks kekaryaan.