BMKG Jelaskan Faktor Penyebab Cuaca Panas dan Gerah Akhir-Akhir Ini

Ilustrasi. Foto: Freepik

BMKG Jelaskan Faktor Penyebab Cuaca Panas dan Gerah Akhir-Akhir Ini

Putri Purnama Sari • 16 October 2025 16:54

Jakarta: Belakangan ini banyak masyarakat mengeluhkan cuaca yang terasa panas terik, terutama di siang hari. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena ini memang wajar terjadi dan memiliki beberapa penyebab utama yang saling berkaitan.

Bahkan, BMKG juga memprakirakan, kondisi cuaca panas menyengat ini berpotensi berlanjut hingga akhir Oktober atau awal November 2025. Dilansir dari berbagai sumber, berikut penyebab utama cuaca panas yang terjadi saat ini.

Penyebab Utama Cuaca Panas Berdasarkan BMKG

Berikut beberapa faktor yang menurut BMKG berkontribusi terhadap cuaca panas yang dirasakan sebagian wilayah Indonesia:

1. Peralihan Musim/Musim Kemarau Mendekat
Seiring memasuki masa peralihan musim atau menjelang musim kemarau, potensi hujan dan pembentukan awan cenderung berkurang. Sehingga siang hari lebih sering cerah, memberikan sinar matahari langsung ke permukaan bumi tanpa banyak hambatan dari awan. 

2. Gerak Semu Matahari (Posisi Matahari yang Mendekati Belahan Bumi Selatan atau Ekuator)
Pada periode tertentu, posisi semu matahari berada sedemikian rupa sehingga wilayah-wilayah di Indonesia menerima penyinaran yang relatif lebih tegak atau intens dari matahari. Hal ini meningkatkan radiasi matahari ke permukaan tanah dan udara. 
 
Baca juga: BMKG: Cuaca Panas Diprakirakan Sampai November 2025

3. Minimnya Tutupan Awan dan Pertumbuhan Awan Terbatas
Jika awan terbentuk lebih sedikit, sinar matahari tidak banyak dikurangi oleh pantulan atau penyebaran. Akibatnya, pemanasan permukaan lebih langsung terjadi. 

“Saat ini kenapa terlihat sangat panas? Karena di sini selatan, matahari sekarang itu udah bergeser, di posisi selatan wilayah Indonesia,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, yang dikutip Kamis, 16 Oktober 2025.

Akibat pergeseran matahari ini, pertumbuhan awan hujan di wilayah selatan mulai jarang. Menurut Guswanto, hal ini yang membuat cuaca belakangan terasa begitu panas karena tidak ada awan yang menutup sinar matahari langsung. 

4. Kelembapan Tinggi dan Angin Lemah
Saat udara lembap dan angin tidak kuat, maka panas yang terasa makin menyengat. Kelembapan membuat udara sulit “melepaskan” panas, dan angin lemah berarti kurang ada pendinginan melalui sirkulasi udara. 

5. Fenomena Cuaca Lokal dan Pola Atmosferik
BMKG juga menyebut bahwa tekanan atmosfer, kondisi sirkulasi udara lokal, dan dinamika atmosfer seperti pola tekanan tinggi dapat memperkuat kondisi pemanasan lokal (udara “terperangkap” di permukaan). 

6. Fenomena Global/Perubahan Iklim
Dalam jangka panjang, pemanasan global juga menjadi faktor pendorong agar suhu rata-rata semakin meningkat dari waktu ke waktu. BMKG menyebut itu sebagai latar belakang tambahan yang memperkuat kondisi panas ekstrem ketika faktor lokal mendukungnya. 
 
Baca juga: Waspada Panas 'Mendidih', Ini Suhu Udara di Sejumlah Daerah 16 Oktober 2025

Apakah Ini Gelombang Panas (Heat Wave)?



BMKG menegaskan bahwa meskipun cuaca terasa panas menyengat, namun kondisi saat ini belum bisa dikategorikan sebagai gelombang panas (heat wave) menurut standar internasional.

Definisi heat wave menurut organisasi meteorologi adalah kondisi suhu maksimum harian yang jauh melebihi rata-rata (biasanya ? 5 derajat celsius di atas rata-rata maksimum) selama beberapa hari berturut-turut. 

Di Indonesia, sifat geografis, kelembapan, dan dinamika atmosfer membuat heat wave seperti yang terjadi di negara-negara lintang menengah jarang terjadi. Jadi, panas yang dirasakan lebih tepat disebut sebagai cuaca terik atau panas harian yang dipicu oleh kondisi cuaca dan atmosfer yang mendukung. 

Tips Menghadapi Cuaca Panas

Berikut adalah beberapa tips agar tidak “terpanggang” di cuaca panas:
  • Hindari aktivitas berat saat matahari terik (biasanya sekitar pukul 10.00–16.00 WIB).
  • Gunakan pakaian yang ringan, longgar, dan menyerap keringat.
  • Gunakan pelindung kepala dan kacamata hitam.
  • Banyak minum air putih.
  • Gunakan tabir surya untuk area yang terpapar langsung sinar matahari.
  • Jika berada di luar ruangan, cari tempat teduh atau istirahat secara berkala.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fachri Audhia Hafiez)