Singgung Dampak AI dan Robot, Presiden Prabowo: Kita Catat

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto menyinggung dampak artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan serta penggunaan robot pada banyak pekerjaan. Kepala Negara mencontohkan imbas penggunaan robot mengurangi banyak pekerjaan yang biasanya dilakukan manusia.

"Munculnya robotik harus kita catat, di Jerman pabrik Volkswagen yang 5.000-6.000 pekerja sekarang hanya 30 orang sisanya robot, ini harus kita kerjakan," kata Prabowo saat memberikan pidato di Sidang Kabinet Paripurna bertepatan dengan setahun pemerintahan bersama Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dan Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 20 Oktober 2025.
 

Prabowo juga menyoroti soal banyak penggunaan AI yang membantu mempercepat pekerjaan. Menurut Kepala Negara, penting menyediakan banyak lapangan kerja yang memanfaatkan AI.

"Munculnya AI, ini membuat sekarang faktor riset, faktor penelitian, lebih cepat luar biasa dan mungkin kita membutuhkan lebih banyak pekerjaan di bidang itu," ujar Prabowo.

Di sisi lain, Prabowo juga mengungkap angka kemiskinan yang turun menjadi 8,47 persen. Ia belum puas dengan angka itu meski para pakar menyebut angka itu terendah sepanjang sejarah.


Sidang Kabinet Paripurna. Foto: Dok. BPMI Sekretariat Presiden.

Selain itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga turun ke angka 4,67 persen. Angka itu juga diklaim terendah sejak krisis 1998

"Sekali lagi kita tidak boleh puas karena 4,67 persen dari 287 juta orang itu angka yang cukup besar dan bagi mereka yang perlu pekerjaan segera ini sesuatu yang harus kita pikirkan dengan seksama. Kita paham bahwa tingkat pengangguran ini sangat meresahkan bagi mereka yang sangat butuh pekerjaan, kita paham, karena itu kita bekerja keras," ujar Prabowo.