Siti Yona Hukmana • 15 October 2025 15:36
Wuhan: Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara mengunjungi laboratorium padi hibrida di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, Rabu pagi, 15 Oktober 2025. Kegiatan ini dilakukan dalam kunjungan kerja hari keempat di negeri tirai bambu itu.
Menteri Transmigrasi Iftitah melihat padi hibrida di persawahan milik Wuhan Guoying Seed ini untuk membangun potensi swasemba pangan, sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Peninjauan ini juga tindak lanjut dari forum bisnis yang dihadiri pada Selasa, 14 Mei 2025.
"Pada saat kemarin l bisnis forum saya didatangi oleh salah seorang pengusaha yang mengatakan ketertarikannya untuk melakukan investasi di Indonesia," kata Iftitah di Wuhan, Tiongkok, Rabu, 15 Oktober 2025.
Maka itu, Iftitah mencoba melihat laboratorium padi hibrida yang menanam bermacam varietas. Tujuannya, kata Iftitah, untuk menjalin kerja sama dengan Tiongkok.
Iftitah menuturkan padi hibrida yang ditanam di persawahan seluas 20 hekatare ini beragam hasil panennya. Salah satu varietas ada yang panen 11 ton per hektare setiap tahun. Ada pula yang panen 13 ton per hektare.
"Tetapi yang menarik justru seperti mereka sudah investasi juga di Filipina, itu sampai dengan 17 ton per hektare. Dan luasnya itu sangat luas sekali sampai dengan 700 ribu hektare yang ada di Filipina. Mereka berpikir mungkin cuacanya. Terus kemudian juga tanahnya dan sebagainya cocok kalau misalkan ditanam juga di Indonesia," ungkap Iftitah.
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara/Metro TV/Siti
Iftitah menyebut beberapa minggu lalu ia mendapatkan laporan dari beberapa kepala daerah di Indonesia, seperti Maluku Utara hanya mendapatkan hasil panen padi 2 ton per hektare. Ia yakin bila mencoba menanam padi hibrida hasilnya bisa lebih produktif atau lebih banyak.
Tetapi ia menyebut optimisme itu harus dibangun dengan tindakan lebih nyata. Yakni melakukan penelitian terlebih dahulu seperti tanah, cuaca, dan faktor lainnya seperti sumber daya manusia (SDM).
"Ini juga membutuhkan etos kerja yang cukup tinggi karena membutuhkan ketelitian, ketekunan, nah ini semua yang akan nanti kita support," ucap Iftitah.
Di samping itu,Iftitah memastikan jika kerja sama ini terjalin, Kementerian Transmigrasi akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian. Kementerian Transmigrasi komitmen mendukung penuh swasemba pangan.
"Ini adalah amanat kita semua dari Bapak Presiden Prabowo Subianto. Pasti kita akan saling bekerja sama, berkolaborasi dan bersinergi untuk menyukseskan hal ini. Yang pasti tentu saja nanti investasinya di lahan kami, kawasan transmigrasi dan ini yang akan menjadi visi kami," pungkas purnawirawan TNI AD itu.