AS Siapkan Paket Bantuan Senjata USD100 Miliar untuk Arab Saudi

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Anadolu

AS Siapkan Paket Bantuan Senjata USD100 Miliar untuk Arab Saudi

Fajar Nugraha • 25 April 2025 23:12

Washington: Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersiap menawarkan paket senjata senilai USD100 miliar atau senilai Rp1,63 kuadraliun kepada Arab Saudi.

Kesepakatan ini dirancang menjelang kunjungan Trump ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab bulan depan, dengan delegasi yang mencakup eksekutif dari kontraktor pertahanan terkemuka AS seperti Lockhead, Martin, Boeing, dan Northrop Grumman.

Paket senjata tersebut mencakup pesawat angkut C-130, sistem radar, dan rudal canggih. Namun, Arab Saudi tidak akan memperoleh akses ke jet tempur F-35 Lockheed Martin, yang hanya tersedia untuk sekutu dekat AS seperti anggota NATO, Jepang, dan Korea Selatan.

Mengutip dari Aljazeera, Jumat, 25 April 2025, seorang pejabat pertahanan AS menyatakan, “kerja sama keamanan tetap menjadi komponen penting” dalam hubungan bilateral, meski Gedung Putih dan Riyadh belum memberikan konfirmasi resmi.

Detail kesepakatan dan kontraktor terlibat

Kesepakatan ini bertujuan memperkuat aliansi strategis AS dengan Arab Saudi di tengah ketegangan global. Perusahaan seperti RTX Corp dan General Atomics juga dilaporkan terlibat dalam pasokan teknologi pertahanan. Kunjungan Trump dijadwalkan menjadi momentum untuk mempercepat negosiasi, dengan beberapa eksekutif perusahaan senjata bergabung dalam delegasi AS.

Inisiatif Trump ini kontras dengan upaya pemerintahan sebelumnya di bawah Joe Biden, yang gagal menormalisasi hubungan Saudi-Israel melalui pakta pertahanan. Pakta Biden juga mensyaratkan pembatasan investasi China dan pembelian senjata dari Beijing, tetapi belum jelas apakah kesepakatan Trump mencakup klausul serupa.

Agenda kunjungan

Kunjungan Trump bulan depan menjadi ujian bagi hubungan AS-Saudi, terutama terkait isu hak asasi dan transparansi.

Sementara itu, dunia internasional memantau apakah kesepakatan senjata ini akan memicu perlombaan senjata baru atau justru menjadi alat stabilitas di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks.

(Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)