Gelar Festival Seni Budaya Islam, Kemenag Pilih Enam Grup Kasidah Terbaik Nasional

Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi. Dok. Kemenag

Gelar Festival Seni Budaya Islam, Kemenag Pilih Enam Grup Kasidah Terbaik Nasional

Achmad Zulfikar Fazli • 10 September 2025 16:22

Jakarta: Kementerian Agama menetapkan enam grup kasidah terbaik dari 32 provinsi dalam Festival Seni Budaya Islam 2025. Mereka akan tampil pada Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 13-16 Oktober 2025.

Keenam grup tersebut adalah Bismillah (Bali), El-Lazka (Jawa Barat), Hidayatul Insan (Kalimantan Tengah), Kabupaten Tangerang (Banten), MAN Satoe Voice (Jawa Timur), dan Syaf An-Nur (Sumatra Utara). Penetapan dilakukan melalui seleksi berjenjang dari tingkat provinsi hingga nasional pada 4–8 September 2025.

Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, mengatakan festival kasidah bukan sekadar lomba, melainkan sarana pelestarian seni budaya Islam Nusantara.

“Kami ingin menghadirkan kasidah sebagai garda terdepan syiar Islam yang menyejukkan serta membangun harmoni,” ujar Zayadi di Jakarta, Rabu, 10 September 2025.

Dia menjelaskan penilaian seleksi kasidah mencakup vokal, aransemen, penampilan, dan adab. Kriteria ini menilai kualitas suara, kreativitas, penguasaan panggung, serta kesantunan peserta.

“Proses ini melibatkan koordinasi juri agar standar penilaian tetap objektif,” tegas Zayadi.
 

Baca Juga: 

Kemenag Salurkan PIP Rp1,27 Miliar ke 14 Sekolah Kristen di Maluku


Menurut Zayadi, festival ini menjadi ruang apresiasi sekaligus upaya mendidik generasi muda dan mendorong kolaborasi seniman. “Setiap penampilan adalah kontribusi penting dalam memperkaya khazanah seni budaya Islam di Indonesia,” kata Zayadi.

Dia menambahkan setiap provinsi memiliki kekhasan kasidah. Keanekaragaman itu menjadikan festival lebih kaya sekaligus sarana belajar antar daerah.

“Peserta seleksi ini berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari lembaga pendidikan, komunitas seni, hingga instansi pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa kasidah bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana pendidikan dan dakwah,” ungkap Zayadi.

Kepala Subdit Seni, Budaya, dan Siaran Keagamaan Islam, Wida Sukmawati, menambahkan selain enam besar, peserta dari 26 provinsi lain juga memberikan warna kompetisi melalui penampilan kasidah yang sarat pesan moral, spiritual, dan nilai kemanusiaan.

"Kami berharap setiap penampilan tidak hanya memukau dari segi seni, tetapi juga mampu menginspirasi masyarakat dalam menebarkan kebaikan dan nilai-nilai Islami,” ujar Wida.

Dia menekankan pentingnya kolaborasi lintas generasi. "Grup-grup muda bekerja sama dengan penggiat seni berpengalaman untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan kasidah,” jelas Wida.

Menurut Wida, juri memberi perhatian pada adab dan etika penampilan, yang dianggap sama pentingnya dengan vokal maupun aransemen musik. “Hal ini bertujuan agar pesan yang disampaikan lebih menyentuh dan membangun karakter audiens,” tambah Wida.

Wida berharap syiar kasidah terus menggema, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional. Melalui kasidah, nilai-nilai moral dan spiritual dapat tersampaikan dengan cara yang indah dan menyentuh hati masyarakat, sebagai simbol Islam yang damai, sejuk, dan harmonis.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)