Direktur Utama SMBC Indonesia, Henoch Munandar. Foto: Metrotvnews.com/Laura Sibarani.
Ade Hapsari Lestarini • 18 February 2025 23:28
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2024 mencapai 4,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara inflasi pada Desember 2024 tercatat sebesar 1,57 persen dibandingkan Desember 2023. Target pertumbuhan ekonomi delapan persen pada 2025, seperti yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto pun menjadi sorotan.
Direktur Utama SMBC Indonesia Henoch Munandar mengatakan, perbankan Indonesia telah menunjukkan resiliensi yang sangat baik sepanjang 2024.
"Kita perlu terus berupaya menciptakan pertumbuhan yang lebih bermakna bagi masyarakat dan mendorong perekonomian negara," kata dia, dalam SMBC Indonesia Economic Outlook 2025 bertemakan "Peluang dan Tantangan 2025: Sinergi Sektor Publik dan Swasta", di Hotel Indonesia Kempinski, Selasa, 18 Februari 2025.

Ilustrasi. Foto: Metrotvnews.com
Pengembangan ekonomi hijau
Di sisi lain, Anggota Dewan Ekonomi Nasional, Chatib Basri, menekankan pentingnya komitmen pemerintah dalam pengembangan ekonomi hijau.
"Dengan melihat kondisi iklim global saat ini, komitmen pemerintah untuk mengembangkan energi hijau demi mencapai emisi nol bersih pada 2060 menjadi semakin penting. Sinergi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci dalam pembangunan infrastruktur energi terbarukan. Kebijakan yang mendukung transisi ke ekonomi hijau dapat menarik investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi," jelas dia.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan pemerintah dalam menghadapi tantangan ekonomi global cukup tinggi, yakni lebih dari 88 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, menambahkan, pemerintah perlu menjaga kepercayaan dan optimisme masyarakat dengan melahirkan kebijakan yang matang demi menjaga pertumbuhan ekonomi.
"Kepercayaan masyarakat dan investor menjadi faktor kunci dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang ekonomi di 2025 dan seterusnya. Para peserta sepakat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi yang positif membutuhkan strategi yang komprehensif dan kolaboratif dari seluruh pemangku kepentingan," tambah Burhanudin. (
Laura Oktaviani Sibarani)