Jakarta: Aliansi Dosen ASN Kemdiktisainte Seluruh Indonesia (ADAKSI) menyampaikan kekecewaan mendalam. Ketua ADAKSI Pusat Fatimah membeberkan kekecewaan pihaknya.
"Atas belum ditandatanganinya Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tunjangan Kinerja (Tukin) Dosen ASN, yang telah lama dinanti oleh puluhan ribu dosen Kemdiktisaintek di seluruh Indonesia," kata Fatimah dalam keterangannya, Jumat, 14 Maret 2025.
Menurut dia, dalam pertemuan pada 13 Maret 2025 yang dihadiri oleh Presiden RI, para Rektor PTN/PTS, Kepala LLDikti, serta berbagai pemangku kepentingan pendidikan tinggi, Presiden kembali menegaskan pentingnya peran dosen. Khususnya, dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan berkualitas.
"Namun, ironisnya, berbeda dengan dosen K/L yang lain, hingga saat ini Perpres Tukin untuk Dosen ASN Kemditisaintek yang selama ini belum menerima Tukin seperti yang dijanjikan Menteri Keuangan di DPR pada tanggal 14 Februari 2025 masih tertunda tanpa kejelasan," kata dia.
Menurut dia, hasil audiensi Tim ADAKSI dengan Tim Kementerian Keuangan pada 5 Maret 2025 menunjukkan bahwa DRAF Perpres Tukin Dosen ASN Kemdiktisaintek telah selesai dan hanya menunggu tanda tangan Presiden.
Dia mengatakan Anggaran telah dialokasikan dalam APBN 2025 untuk pembayaran Tukin Dosen ASN. Hal tersebut sesuai Konpers Menkeu di DPR pada 14 Februari 2025.
"Ekspektasi Presiden dalam menuntut dosen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, namun kesejahteraan mereka sendiri masih belum terpenuhi dengan layak," kata dia.
Fatimah mengatakan ASN lain akan menerima Tukin 100?lam komponen THR. Sementara itu, dosen ASN dibiarkan tanpa kepastian.
"Banyak Dosen ASN Kemdiktisaintek yang berada di perantauan batal balik kampung lebaran bersama keluarga karena nilai THR yang kecil tanpa Tukin," kata dia.
Atas dasar itu, pihaknya memohon kepastian. ADAKSI memohon Bapak Presiden RI untuk segera menandatangani Perpres Tukin Dosen ASN Kemdiktisaintek tanpa penundaan lagi.
Streaming