Banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (Dok BNPB)
Lukman Diah Sari • 16 March 2025 14:20
Jakarta: Sebanyak sembilan desa di empat kecamatan di Kabupaten Bandung terendam banjir, pada Sabtu, 15 Maret 2025. Banjir dipicu meluapnya air Sungai Citarum, Sungai Cikapundung, Sungai Cigede, Sungai Cipalasari, dan Sungai Citarik karena hujan deras.
"Banjir merendam sembilan desa di empat kecamatan, 237 Kepala Keluarga (KK) atau 551 warga terpaksa mengungsi," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan resmi, Minggu, 16 Maret 2025.
Dia menyebut lokasi pengungsian tersebar di beberapa titik, di Kecamatan Dayeuhkolot terdapat beberapa titik anatara lain Shelter PMI Desa Dayeuhkolot (22 KK), Masjid At Taqwa (16 KK), Masjid SMP 1 Dayeuhkolot (46 KK), Masjid Miftahul Falah Lamajang (22 KK), Masjid At Taqwa (16 KK), Masjid Baitul Ikhsan (25 KK), Masjid Miftahul Jannah (65 KK), dan Kontrakan Pak Engkos (12 KK). Sementara terdapat satu titik lokasi pengungsi di Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Rancaekek dimana terdapat 13 KK mengungsi.
"Sembilan desa terdampak antara lain Desa Bojongsoang, Lengkong dan Bojongsari di Kecamatan Bojongsoang. Kemudian Desa Dayeuhkolot, Ciiteureup dan Cangkuang Wetan di Kecamatan Dayeuhkolot, Desa Nanjung Mekar dan Cangkuang di Kecamatan Rancaekek. Terakhir Desa Margaasih di Kecamatan Margaasih," ungkap dia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung melaporkan total 361 rumah warga terdampak, tiga titik akses jalan terdampak, satu tanggul jebol dengan Tinggi Muka Air (TMA) bervariasi dari 10 hingga 120 sentimeter. Petugas terus melakukan update data dan monitoring wilayah terdampak.
"Kondisi terkini, Minggu, 16 Maret 2025, banjir berangsur surut, namun petugas mengingatkan warga waspadai banjir susulan yang dapat terjadi apabila hujan deras kembali turun," kata dia.
BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan warga setempat untuk tetap waspada dalam mengantisipasi ancaman potensi risiko bencana hidrometeorologi basah. Antisipasi yang bisa dilakukan antara lain segera membersihkan lumpur maupun material yang masih tersisa pada drainase dan saluran air yang ada di wilayah permukiman, agar ketika hujan terjadi air tidak tertahan dan dapat mengalir melewati drainase dengan lancar.
"Selain itu, warga juga dapat menyiapkan tas siaga bencana dan segera lakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika terjadi hujan deras lebih dari satu jam dan jarak pandang (feasibility) kurang dari 100 meter," ungkap dia.