Kenaikan Tarif Trump untuk Brasil Ancam Pasokan Kopi dan Jus Jeruk ke AS

Petani kopi di Brasil. Foto: Voye

Kenaikan Tarif Trump untuk Brasil Ancam Pasokan Kopi dan Jus Jeruk ke AS

Fajar Nugraha • 11 July 2025 15:51

Washington: Harga kopi dan jus jeruk di Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan melonjak tajam apabila pemerintahan Presiden Donald Trump tetap memberlakukan tarif impor sebesar 50 persen terhadap semua produk dari Brasil. Kebijakan yang diumumkan pada Kamis, 10 Juli 2025 itu telah memicu kekhawatiran di kalangan pelaku industri dan analis perdagangan internasional.

Trump mengumumkan kenaikan tarif impor dari 10 persen menjadi 50 persen untuk produk asal Brasil, efektif mulai 1 Agustus 2025, meskipun Amerika Serikat memiliki surplus perdagangan sebesar USD7,4 miliar dengan Brasil berdasarkan data Biro Sensus AS.

Kopi Brasil tak lagi ekonomis

Sekitar sepertiga konsumsi kopi di AS berasal dari Brasil. Pada 2024, negara itu mengekspor lebih dari 8,1 juta kantong (masing-masing 60 kg) kopi ke AS, meningkat 30 persen dibanding tahun sebelumnya, menurut data Asosiasi Eksportir Brasil (Cecafe).

Namun tarif sebesar itu diperkirakan akan memutus aliran tersebut secara drastis.

“Tarif sebesar ini akan secara efektif menghentikan arus kopi dari Brasil ke AS. Eksportir Brasil tidak akan menanggung biayanya, dan perusahaan pemanggang kopi di AS juga tidak sanggup menutup selisih harga itu,” ujar Michael Nuggent, broker kopi senior dari MJ Nuggent & Co, California, seperti dikutip dari The Straits Times, Jumat, 11 Juli 2025.

Nuggent menyatakan bahwa pasar AS kemungkinan harus beralih ke pemasok lain seperti Kolombia, Honduras, Peru, atau Vietnam, tetapi mereka tidak mampu menyamai volume maupun harga Brasil.

Seorang kepala perwakilan perusahaan dagang komoditas global di Brasil yang enggan disebutkan namanya menilai, “Secara ekonomi, menjual kopi Brasil ke AS dengan tarif 50 persen hampir mustahil.”

Produsen besar kopi Brasil, Paulo Armelin, juga menyebut kliennya di AS tidak akan mampu membayar harga baru tersebut, terlebih setelah lonjakan harga kopi mencapai 70 persen tahun lalu.

“Kami mungkin harus mencari pasar lain, mungkin ke Jerman,” kata Armelin.

Dampak luas pada pasar jus jeruk

Lebih dari separuh jus jeruk yang dikonsumsi di AS juga berasal dari Brasil. Sementara produksi jeruk domestik AS terus menurun akibat penyakit tanaman seperti citrus greening, badai, dan suhu ekstrem, ketergantungan pada impor makin meningkat. Departemen Pertanian AS bahkan memperkirakan panen jeruk 2024/25 akan mencapai titik terendah dalam 88 tahun terakhir.

Dalam sektor energi, Brasil merupakan produsen bioetanol terbesar kedua di dunia, meski ekspor ke AS tergolong kecil, sekitar 300 juta liter dari total produksi 35 miliar liter pada 2024.

Tarif baru ini mendapat sambutan dari kelompok peternak sapi AS seperti R-CALF USA, yang menyatakan bahwa ekspor daging sapi Brasil selama ini merugikan industri ternak lokal.

“Kami mendukung penuh tarif ini. Ini langkah awal untuk mengurangi ketergantungan pangan AS terhadap impor,” kata R-CALF USA.

Dalam suratnya kepada Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, Trump menuduh Brasil menyerang prinsip pemilu bebas, membatasi platform media sosial, serta menghambat aktivitas perdagangan digital perusahaan AS.

Sementara itu, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengisyaratkan bahwa beberapa produk seperti buah tropis dan rempah-rempah yang tidak diproduksi di AS kemungkinan bisa dikecualikan dari tarif, tergantung hasil negosiasi bilateral.


(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)