Jutawan Tiongkok Eksodus ke Luar Negeri

Ilustrasi jutawan. Foto: Unsplash.

Jutawan Tiongkok Eksodus ke Luar Negeri

Arif Wicaksono • 14 June 2023 19:16

Hong Kong: Henley & Partners menuturkan Tiongkok akan mengalami arus keluar bersih jutawan terbesar secara global pada 2023 karena pertumbuhan kekayaan negara tersebut melambat.

Menurut Henley Private Wealth Migration, perusahaan penasihat itu memperkirakan Tiongkok akan kehilangan 13.500 individu berpenghasilan tinggi dengan kekayaan yang dapat diinvestasikan lebih dari USD1 juta diikuti oleh India dengan eksodus 6.500, dan Inggris 3.200.

Dorongan Presiden Xi Jinping untuk kemakmuran bersama yang berarti pengusaha Tiongkok telah berbondong-bondong ke tempat-tempat yang lebih ramah seperti Singapura atau menyiapkan rencana cadangan dalam beberapa tahun terakhir, sementara pembatasan covid-19 yang berkepanjangan telah menambah alasan orang kaya untuk tinggal di luar negeri.

"Pertumbuhan kekayaan umum di Tiongkok telah melambat selama beberapa tahun terakhir, yang berarti arus keluar baru-baru ini bisa lebih merusak dari biasanya," kata Kepala Penelitian di New World Wealth Andrew Amoils, dikutip dari Strait Times, Rabu, 14 Juni 2023.

Perekonomian Tiongkok tumbuh kuat dari 2000 hingga 2017, tetapi pertumbuhan kekayaan dan jutawan di negara itu telah diabaikan sejak saat itu.

Sementara itu, eksodus orang-orang berpenghasilan tinggi di Inggris kemungkinan akan berlipat ganda d atas Rusia yang berada di posisi keempat, menurut laporan tersebut, yang mengutip masalah dari perdebatan tentang pembayar pajak yang tidak berdomisili hingga Brexit.

Di sisi lain, Australia diperkirakan akan melampaui Uni Emirat Arab untuk menjadi negara teratas yang mampu menarik masuknya individu berpenghasilan tinggi. Sementara itu Singapura berada di tempat ketiga. Sekitar 5.200 jutawan akan pindah ke Australia pada 2023.

"Angka-angka tersebut hanya berfokus pada individu berpenghasilan tinggi yang telah pindah yaitu, yang tinggal di negara baru mereka lebih dari enam bulan dalam setahun," menurut laporan tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)