NEWSTICKER

Teror Buaya, Nelayan di Palu Takut Melaut

Ilustrasi buaya. Foto: Media Indonesia/Panca Syurkani

Teror Buaya, Nelayan di Palu Takut Melaut

Media Indonesia • 6 June 2023 07:54

Palu: Sejumlah nelayan yang beraktivitas di pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, terpaksa harus istirahat turun ke laut. Alasannya bukan karena cuaca buruk, tetapi akibat teror buaya. 

Salah satu nelayan di Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Sangker mengatakan sudah dua pekan terakhir nelayan di Lere istirahat turun ke laut karena buaya sering muncul di pesisir pantai. Bahkan, buaya jenis muara dengan berbagai ukuran tersebut biasanya berjemur di sekitar wilayah tambatan perahu nelayan.

 "Tidak turun ke laut karena kami takut digigit buaya. Daripada menantang maut, mending istirahat dulu melaut sampai suasana sudah relatif aman," terangnya kepala Media Indonesia di Palu, Senin, 5 Juni 2023.

Ketakutan warga yang berprofesi sebagai nelayan terhadap buaya yang sering muncul di Teluk Palu, khususnya Pantai Lere, Talise, dan Kampung Nelayan beralasan. Pasalnya, buaya tersebut bukan hanya meneror tetapi juga sudah mengancam nyawa nelayan saat mereka mencari ikan dan hasil laut lain. 

"Di sepanjang pantai Teluk Palu dari Lere, Talise, hingga Kampung Nelayan sudah banyak warga menjadi korban gigitan buaya," sambung nelayan pantai Talise, Andi Burhan, saat ditemui terpisah. 

Ia menceritakan kejadian yang belum lama ini menimpa rekannya. Saat itu, rekannya yang sedang santai memancing ikan tiba-tiba diserang buaya. Beruntung saat itu, rekannya bernama Herman bisa selamat.  

"Setelah diserang itu, perahu yang dipakai Herman terbalik. Pas Herman jatuh di air, buaya juga langsung coba menggigit, beruntung waktu itu Herman cepat pukul mata buaya pakai dayung sampai buaya pergi sendiri," ungkap Andi. 

Namun nasib berbeda menimpa nelayan lain yang menjadi korban gigitan buaya. "Kalau di pantai Talise sudah ada lima nelayan yang digigit buaya. Alhamudlillah nyawa mereka semuanya masih terselamatkan, tetapi tetap ada luka," tegas Andi. 

Sangker dan Andi mewakili sejumlah nelayan yang beraktivitas di pantai Teluk Palu berharap pemerintah, khususnya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), setempat bisa menangani buaya tersebut. Terlebih berdasarkan laporan warga, buaya yang berkembang biak di pantai Teluk Palu lebih dari 15 ekor

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Whisnu M)