ilutrasi gempa/Istimewa
Atalya Puspa • 30 June 2023 23:09
Jakarta: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan potensi gempa susulan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) setelah gempa 6,4 magnitudo yang terjadi pada Jumat, 30 Juni 2023. Masyarakat diminta tetap tenang dan waspada.
"Gempa susulan masih mungkin akan terjadi. Masyarakat diminta mewaspadai kemungkinan terjadinya gempa susulan signifikan yang berpotensi kerusakan pada bangunan yang sudah lemah. Sehingga diimbau untuk tidak menempati bangunan yang secara struktural sudah rusak," kata Dwikorta dalam konferensi pers, Jumat, 30 Juni 2023.
Hingga pukul 21.30 WIB, BMKG mencatat ada sebanyak 20 kali gempa susulan. Dengan magnitudo berkisar antara 3.0 sampai 4.2. Dwikorita meminta masyarakat mewaspadai kawasan perbukitan dengan tebing curam. Karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran dan runtuhan batu.
"Dan masyarakat diminta tidak percaya berita bohong mengenai prediksi gempa yang lebih besar dan akan terjadi tsunami. Karena gempa ini sudah dianalisis dan tidak berpotensi tsunami," tegas dia.
Terjadi gempa berkekuatan 6.4 magnitudo di wilayah Bantul, DIY pada Jumat, 30 Juni 2023. Gempa itu berpusat dari kedalaman 67 km.
Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa itu terjadi akibat adanya tumbukan lempeng Samudra Indo Australia atau lempeng Samudra Hindia yang menumbuk masuk ke Lempeng Eurasia. Gempa itu dirasakan guncangannya di beberapa wilayah, seperti Bantul, Tulungagung, Nganjuk, Kebumen, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek.
Selain itu, gempa juga dirasakan di Karangates, Klaten, Kulonprogo, Wonogisi, Purokerto, Pacitan, Gresik Malang, Salatiga, Jepara, Lumajang, Ngawi, Blora hingga Bandung.
Gempa terjadi pada bidang kontak antarlempeng Samudra Indo-Australia dan lempeng Eurasia. Sehingga, getaran gempa menyebar lebih luas.