Ilustrasi. Foto: MI
Annisa Ayu Artanti • 25 July 2023 16:24
Jakarta: Bank Indonesia (BI) menilai ketidakpastian ekonomi global masih akan tetap tinggi. Pertumbuhan ekonomi global tahun ini pun diperkirakan tetap sebesar 2,7 persen.
"Pertumbuhan ekonomi global 2023 diperkirakan tetap sebesar 2,7 persen, namun disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Selasa, 25 Juli 2023.
Dia menjelaskan, pertumbuhan Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara maju di Eropa diperkirakan lebih baik, dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga seiring dengan perbaikan upah dan keyakinan konsumen.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Jepang diperkirakan masih kuat dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang membaik. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi Tiongkok lebih rendah sejalan dengan tertahannya konsumsi dan investasi terutama sektor properti.
"Tekanan inflasi di negara maju masih relatif tinggi dipengaruhi oleh perekonomian yang lebih kuat dan pasar tenaga kerja yang ketat," sebutnya.
Dengan kondisi itu, Perry menyampaikan akan mendorong kenaikan lebih lanjut suku bunga kebijakan moneter di negara maju, termasuk Federal Funds Rate (FFR).
"Perkembangan tersebut mendorong aliran modal ke negara berkembang lebih selektif dan meningkatkan tekanan nilai tukar di negara berkembang, termasuk Indonesia, sehingga memerlukan penguatan respons kebijakan untuk memitigasi risiko rambatan global," ucapnya.