Pertambangan nikel. Foto: MI.
Arif Wicaksono • 25 July 2023 12:30
Jakarta: Mitra Murni Perkasa (MMP), anak usaha MMS Group Indonesia (MMSGI) yang mengembangkan proyek smelter nikel matte di Kalimantan Timur telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan pihak China ENFI Engineering Corporation (China ENFI).
Perhelatan itu dihadiri oleh segenap manajemen MMSGIMMP, sejumlah delegasi Tiongkok ENFI dari Beijing dan juga perwakilan dari Bank Negara Indonesia (BNI).
Kerja sama dengan China ENFI yang dimulai sejak 15 bulan lalu telah melalui proses studi kelayakan untuk memastikan proyek pembangunan smelter nikel MMP dapat dilaksanakan di atas fondasi teknis yang kuat. Pembangunan proyek ini ditargetkan selesai pada kuartal 4 tahun 2024 dan mulai beroperasi pada kuartal II-2025.
Smelter nikel matte MMP direncanakan memiliki kapasitas produksi 27 ribu ton per tahun dengan kandungan nikel lebih dari 70 persen. Pembangunan smelter nikel matte ini ditujukan untuk mendukung meningkatnya kebutuhan nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai EV yang digunakan dalam kendaraan bertenaga listrik (BEV). Hal ini sejalan dengan upaya global dalam mengurangi emisi karbon.
Presiden Direktur MMP Adhi Dharma Mustopo mengatakan penandatanganan ini sebagai momen yang bersejarah bagi MMP dan China ENFI.
"Kami mendukung program pemerintah untuk membangun smelter nikel matte yang memiliki jejak karbon rendah dan sepenuhnya merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)," tegas dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 25 Juli 2023.
Pembangunan smelter nikel matte ini merupakan awal kerja sama MMSGI dengan China ENFI, dan erbuka pengembangan usaha MMSGI berikutnya yang selaras dengan keahlian teknis China ENFI.