Ilustrasi. Foto: dok MI.
Husen Miftahudin • 24 June 2023 12:19
Jakarta: Selama periode sepekan, 19-23 Juni 2023, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan adanya pencatatan dua saham, dua sukuk, satu obgliasi, satu waran, serta satu Efek Beragun Aset Syariah.
Pada Senin, 19 Juni 2023, ungkap Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono, Obligasi Berkelanjutan V Pegadaian Tahap III Tahun 2023 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Pegadaian Tahap III Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Pegadaian resmi dicatatkan di BEI.
"Obligasi dicatatkan dengan nilai nominal Rp1,995 triliun, sedangkan sukuk dicatatkan dengan nilai nominal Rp605 miliar," jelas Yulianto dalam keterangan resminya, Sabtu, 24 Juni 2023.
Masih pada hari yang sama, lanjutnya, diselenggarakan seremoni pencatatan perdana Efek Beragun Aset Syariah Berbentuk Partisipasi Sarana Multigriya Finansial-Bank Syariah Indonesia Nomor 1 Kelas A (EBAS-SP SMF-BRIS01 Kelas A).
Kemudian, diselenggarakan pula seremoni pencatatan perdana saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) yang mencatatkan sahamnya pada Papan Pengembangan BEI. "VKTR merupakan perusahaan tercatat ke-43 di BEI pada tahun 2023," sebut Yulianto.
Selanjutnya pada Rabu, 21 Juni 2023, PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) mencatatkan saham pada Papan Akselerasi BEI. RELF menjadi perusahaan tercatat ke-44 di BEI pada tahun ini.
Sementara itu, PT Mandala Multifinance Tbk menerbitkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Mandala Multifinance Tahap III Tahun 2023 resmi dicatatkan di BEI pada Kamis, 22 Juni 2023. Sukuk tersebut dicatatkan dengan nilai Rp500 miliar.
Emisi obligasi dan sukuk tahun ini capai Rp44,85 triliun
Adapun, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2023 adalah 39 emisi dari 30 emiten senilai Rp44,85 triliun.
Maka, papar Yulianto, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai saat ini berjumlah 519 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp445,22 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 127 emiten.
Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sembilan emisi senilai Rp3,47 triliun.