IHSG Pagi Jeblok, 128 Saham Kebakaran

Ilustrasi. FOTO: dok MI

IHSG Pagi Jeblok, 128 Saham Kebakaran

Angga Bratadharma • 21 June 2023 09:20

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu pagi terpantau bergerak di area merah seiring masih minimnya katalis positif penggerak. Indeks acuan saham Indonesia bergerak beriringan dengan bursa saham global yang ditutup tertekan jelang kesaksian Ketua The Fed Jerome Powell di Kongres AS.

IHSG Rabu, 21 Juni 2023, perdagangan pagi dibuka di level 6.660 dan tak berapa lama melemah ke posisi 6.655. Level tertinggi di 6.663 dan terendah di 6.640. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 599 miliar lembar saham senilai Rp275 miliar. Sebanyak 193 saham menguat, sebanyak 128 saham melemah, dan sebanyak 214 saham stagnan.

Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat berakhir lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Pelemahan terjadi karena investor menunggu kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di hadapan Kongres pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB).

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 245,25 poin atau 0,72 persen menjadi 34.053,87. S&P 500 kehilangan 20,88 poin atau 0,47 persen menjadi 4.388,71. Indeks Komposit Nasdaq merosot 22,28 poin atau 0,16 persen menjadi 13.667,29.

Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi dan material memimpin penurunan dan turun masing-masing 2,29 persen dan 1,26 persen. Sementara itu, kebijakan konsumen melawan tren dengan naik 0,75 persen.

Saham AS jatuh karena reli yang mengirim pasar ke level yang tidak terlihat dalam lebih dari setahun mengambil nafas. Investor memulai minggu yang dipersingkat liburan dengan mengambil keuntungan, mengikuti akhir pekan yang panjang pada kesempatan liburan federal Juneteenth.

Wall Street sekarang menunggu kesaksian Kongres dua hari dari Powell, dimulai dengan Komite Jasa Keuangan DPR AS pada Rabu. Masih ada spekulasi bearish The Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama, dan investor akan melihat kesaksian Powell sebagai petunjuk tentang jalur kebijakan moneter.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Angga Bratadharma)