Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id
Candra Yuri Nuralam • 11 August 2023 23:26
Jakarta: Dukungan ke Prabowo Subianto dinilai berdampak ke bakal calon legislatif (bacaleg) PSI. Terlebih, jika hal itu dikukuhkan dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas).
"Jika pada acara Kopdarnas nanti, PSI memutuskan dukungan politiknya kepada Prabowo, saya memprediksi akan banyak kader dan bacaleg PSI yang mengundurkan diri," kata bacaleg PSI Yunius Suwantoro dalam keterangan tertulis, Jumat, 11 Agustus 2023.
Menurut dia, sah-sah saja ada pihak yang mendukung Prabowo di internal PSI. Namun, hal itu tak sesuai dengan konsistensi dukungan kepada Jokowi.
Yunius mengakui banyak pihak yang menilai Jokowi condong ke Prabowo. Dia menyebut hal itu rumor politik belaka.
"Yang bisa kita tangkap dan apresiasi hanyalah bahasa simbol dan gesture politik," kata dia.
Sebanyak dua kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mundur karena menganggap partainya main mata dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Hal ini buntut kedatangan Prabowo ke DPP PSI pada 2 Agustus 2023.
Kedua kader itu, yakni Dwi Kundoyo, mundur sebagai caleg PSI DPRD DKI Jakarta. Lalu, Estugraha mundur sebagai caleg PSI DPRD Kota Bogor.
"PSI saya anggap sudah main mata dengan Prabowo Subianto. Kehadiran Prabowo ke DPP PSI, yang disambut hangat buat saya sudah mencederai semangat dan pandangan perjuangan saya selama ini," kata Kundoyo melalui keterangan tertulis, Senin, 7 Agustus 2023.
Sekretaris Jenderal Ganjarian Spartan itu membeberkan alasannya tertarik mendaftar menjadi caleg PSI. Dia tergiur bergabung dengan PSI karena sudah menyatakan dukungan kepada calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
"Saya tertarik ikut serta berjuang bersama PSI, karena PSI berdasarkan hasil Rembuk Rakyat yang diadakan oleh PSI pada Oktober 2022 menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden," ujar Kundoyo.
Sebelumnya, Guntur Romli terlebih dulu menyatakan mundur dari PSI. Juru bicara PSI Sigit Widodo menghormati keputusan kader yang mundur.
"Tentu saja PSI menghormati pilihan politik semua bacaleg yang sebetulnya bahkan belum ditetapkan dalam Daftar Calon Sementara (DCS) oleh KPU," ujar Sigit saat dihubungi.
Dia menilai alasan mundur karena kunjungan Prabowo tak beralasan. Sebab, kunjungan itu hanya silaturahmi biasa dan bukan terkait dukungan kepada Prabowo.
"Kalau alasannya pertemuan dengan Pak Prabowo, menurut saya tidak ada alasan untuk mundur karena pertemuan 2 Agustus kemarin hanya silaturahmi politik biasa antar parpol pendukung Pak Jokowi dan tidak bicara pencapresan," jelas Sigit.