IHSG melemah. Foto: MI.
Arif Wicaksono • 11 August 2023 17:09
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) minus pada penutupan perdagangan hari ini. Faktor pergerakan inflasi Amerika Serikat (AS) yang belum melandai menjadi penyebab IHSG masih memerah.
IHSG minus 0,19 persen atau 13,30 bps ke level 6.879 pada penutupan perdagangan Jumat, 11 Agustus 2023. IHSG sudah minus 2,72 persen dalam setahun. IHSG bergerak sebesar 6.865 hingga 6.906.
Inflasi konsumen Amerika Serikat (AS) naik tipis di Juli 2023. Inflasi AS sedikit rebound untuk pertama kalinya dalam sekitar satu tahun, sehingga menambah tekanan kepada The Fed untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Melansir Channel News Asia, Jumat, 11 Agustus 2023, indeks harga konsumen (CPI), pengukur inflasi utama, naik 3,2 persen dari tahun lalu pada Juli 2023 angkanya sedikit naik dari laju tiga persen di Juni 2023.
Sementara itu, Indeks pasar saham Amerika Serikat (AS), Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), di tengah laporan data inflasi AS.
Melansir Investing.com, Jumat, 11 Agustus 2023, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, naik 52,79 poin atau sekitar 0,15 persen menjadi 35.176,15. Indeks S&P 500 berakhir datar dengan pergerakan naik hanya 1,12 poin menjadi 4.468,83. Indeks komposit Nasdaq meningkat 15,97 poin atau sekitar 0,12 persen menjadi 13.737,99.
Indeks sektor layanan komunikasi dan energi S&P 500 berakhir di teritori positif, sedangkan indeks sektor industri dan properti berakhir di teritori negatif. Saham perusahaan teknologi Apple dan Nvidia masing-masing turun 0,1 persen dan 0,4 persen dipicu peningkatan imbal hasil obligasi AS.
Adapun, data inflasi AS pada Juli 2023 memunculkan spekulasi Federal Reserve segera mengakhiri siklus peningkatan suku bunga dan mulai memangkas suku bunga pada awal tahun depan.
Inflasi AS sendiri pada Juli 2023 naik 3,2 persen secara tahunan (yoy), sedikit di bawah ekspektasi. Inflasi inti juga meningkat 4,7 persen (yoy), juga sedikit di bawah estimasi.