Tiongkok dan Eropa Harus Bersatu

Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.

Tiongkok dan Eropa Harus Bersatu

Arif Wicaksono • 10 September 2023 20:45

Beijing: Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang kepada ketua Uni Eropa mengatakan Tiongkok dan Eropa harus bersatu dan bekerja sama melawan ketidakpastian global.  

Seruan Li muncul ketika blok Uni Eropa semakin waspada terhadap risiko keterlibatan Tiongkok, yang ditetapkan sebagai mitra, pesaing, dan saingan sistemik sejak 2019.

“Pencegahan risiko tidak menghalangi kerja sama, saling ketergantungan tidak boleh disamakan dengan ketidakamanan,” kata Li kepada Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen dikutip dari Channel News Asia, Minggu, 10 September 2023.

Li mendesak blok tersebut untuk menyediakan lingkungan yang non-diskriminatif bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok, dan menambahkan bahwa Tiongkok bersedia memperkuat dialog dan kerja sama di bidang-bidang seperti energi bersih dan keuangan ramah lingkungan.

stabilitas Uni Eropa dan Tiongkok

“Tiongkok dan Uni Eropa harus lebih bersatu dan bekerja sama, dan menggunakan stabilitas hubungan Tiongkok-UE sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian situasi dunia,” kata Li yang dikutip oleh media tersebut.

Presiden Tiongkok Xi Jinping tidak menghadiri pertemuan puncak tersebut. Pada bulan Juni, Uni Eropa mengadopsi strategi derisking dengan mengelola ketergantungannya pada Tiongkok, yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)