Banjir Demak Masih Tinggi, Warga Bertahan di Pengungsian

Banjir di Demak, Jawa Tengah. (MGN/Budi Utomo)

Banjir Demak Masih Tinggi, Warga Bertahan di Pengungsian

Media Indonesia • 15 February 2024 09:06

Demak: Bencana banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berangsur surut. Namun ketinggian air di jalur Pantura Demak-Kudus masih tinggi.

Pemantauan Media Indonesia, Kamis, 15 Februari 2024, hingga saat ini puluhan ribu jiwa warga Demak masih bertahan di 26 lokasi pengungsian. Meskipun sudah berangsur surut namun ketinggian air yang merendam 35 desa di 7 kecamatan berkisar antara 0,5-1,5 meter sehingga warga belum dapat pulang.

Bahkan pada Rabu petang, 14 Februari 2024, banjir sempat meluas hingga Kecamatan Mijen, Demak dan menutup ruas jalan Mijen-Welahan (Jepara) akibat tanggul jebol di Sungai Wulan belum tertutup secara sempurna. 

"Banjir sempat meluas sampai di sini, macet panjang karena jalan alternatif tertutup air hingga 0,5 meter," kata Camat Mijen Purkanto.

Di ruas Jalur Pantura Demak-Kudus, meskipun sudah mulai surut namun banjir juga masih merendam dengan ketinggian air 70 sentimeter hingga lalu lintas masih lumpuh dan belum dapat dilintasi kendaraan. Sedangkan banjir merendam di desa-desa sepanjang ruas di Kecamatan Karanganyar, Demak, masih di atas 1 meter.
 

Baca juga: Hindari Banjir, 21 TPS di Demak Direlokasi

Kepala Satuan Lalu lintas Polres Demak Ajun Komisaris Lingga Ramdhani mengatakan secara umum banjir merendam jalur Pantura Demak-Kudus sudah mulai menurun, seperti di Desa Cangkring, Kecamatan Karanganya sudah mengering, namun di ruas lainnya yakni KM 42-43 banjir masih tinggi dan belum dapat dilalui kendaraan.

"Kita minta pengguna jalan tujuan Kudus melalui jalur alternatif Lingkar Demak-Godong dan Semarang-Surabaya maupun sebaliknya bisa melalui Tol Ngawi-Solo," ujar Lingga Ramdhani.

Sedangkan ruas jalur alternatif Mijen-Welahan yang tertutup banjir, lanjut Lingga Ramdhani, juga dilakukan langkah penutupan sementara dari mulai Simpang Trengguli karena ada peningkatan banjir 30-40 sentimeter.

"Peningkatan banjir di Mijen tersebut merupakan dampak menurunnya banjir di Karanganyar," tambahnya.

Sementara itu puluhan ribu pengungsi berasal dari 35 desa di tujuh kecamatan terpantau masih bertahan di 26 lokasi pengungsian. Mereka mengungsi di wilayah Demak dan Kudus dengan membuat tenda terpal plastik di tanggul Sungai Wulan, balai desa, gedung sekolah hingga terminal Jati kudus.
 
Baca juga: 108 TPS di Demak Tunda Pemilu Akibat Terendam Banjir

Sejak dini hari, ratusan petugas gabungan dan rekawan di kedua daerah tersebut terus sibuk di dapur umum untuk menyiapkan makanan siap saji baik untuk para pengungsi maupun warga korban banjir yang masih bertahan di rumah.

"Kami terus menyiapkan makanan di dapur umum untuk puluhan ribu korban banjir," ujar Kepala BPBD Demak Agus Nugroho.

Hal serupa juga diungkapkan Riwayati, relawan di Kabupaten Kudus, bahkan untuk menyuplai makanan bagi korban banjir setiap hari petugas dibantu relawan menggunakan perahu karet agar menembus hingga desa terjauh.

"Bersyukur bantuan datang dari berbagai pihak hingga meringankan beban petugas," imbuhnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)