3 Tren Belanja di E-commerce

Ecommerce. Foto: Medcom.id.

3 Tren Belanja di E-commerce

Arif Wicaksono • 20 December 2023 18:34

Tangerang: Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan secara konsisten berada di 5.2 persen pada tahun ini. Inflasi tetap terkendali di 2,8 persen.

Ekonomi Indonesia juga ditopang oleh nilai transaksi e-commerce yang semakin meningkat yang tercermin pada laporan "e-conomy SEA 2023" yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, ekonomi digital Indonesia berpotensi mencapai nilai USD110 miliar pada 2025.

Keseimbangan tingginya optimisme proyeksi pertumbuhan sektor e-commerce juga harus disertai dengan pemahaman tren perilaku belanja dalam ranah e-commerce setahun terakhir. Menurut data internal Sirclo, berikut pola dan tren belanja online yang perlu diketahui oleh pelaku usaha.


1. Kategori kecantikan dan perawatan diri menjadi primadona di e-commerce


Sirclo mencatatkan terdapat tiga kategori produk yang memiliki jumlah order tertinggi dari tahun-ke-tahun (year-on-year), yaitu Kecantikan dan Perawatan Diri, Traveling & Hobi, dan Fesyen.

Ketertarikan konsumen terhadap produk kecantikan dan perawatan diri disinyalir dengan mudahnya akses terhadap produk-produk tersebut serta maraknya beauty influencer yang terus mengedukasi sektor ini di berbagai platform media sosial.

Sirclo juga mencatatkan kategori produk Kecantikan dan Perawatan Diri secara konsisten menempati posisi tiga teratas di pertumbuhan jumlah order pada platform live commerce sejak awal 2023 dan festival Harbolnas 12.12 berdasarkan data dari tahun-ke-tahun.

2. Antusiasme konsumen berbelanja


Sirclo membagikan momentum belanja online yang paling digemari para konsumen, yaitu double day festival atau festival tanggal kembar yang dimulai dari 9.9 dan puncaknya pada 12.12 dengan catatan pertumbuhan pesanan rata-rata sebesar 21 persen dari tahun-ke-tahun.

"Selain double day festival, konsumen juga gemar berbelanja saat ulang tahun berbagai marketplace, payday, dan End of Season Sale (EOSS). Peningkatan penjualan ini didorong oleh beberapa insentif, di antaranya diskon dan harga spesial, produk yang dijual secara terbatas (limited edition), loyalty program eksklusif, hingga ketakutan dari para konsumen untuk ketinggalan tren," jelas dia.

3. Konsumen berbelanja selepas pulang kerja


Sirclo mencatat pola waktu belanja online juga menjadi referensi penting bagi para brands untuk memaksimalkan strategi berjualannya. Menurut data internal Sirclo, waktu puncak berbelanja terjadi pada pukul 20.00 WIB saat konsumen melepas penatnya sepulang bekerja atau menyelesaikan aktivitas harian.

Namun, pola belanja konsumen berdasarkan gender dan kategori produk pilihan patut diperhatikan, dimulai dari pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB yang menandai puncak transaksi untuk kategori yang lebih diminati pria, seperti F&B, Home Living, Elektronik, Perawatan Rumah, dan Travelling & Hobi.

"Di sisi lain, pukul 20.00 hingga 00.00 mendominasi transaksi untuk produk yang cenderung dibeli oleh perempuan, para termasuk ibu, seperti kategori Mom & Baby, Kecantikan dan Perawatan Diri, Kesehatan, dan Fesyen," jelas Sirclo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)