Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan Indonesia dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto. (Marcheilla Ariesta)
Marcheilla Ariesta • 29 August 2024 20:09
Jakarta: Penyelenggaraan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 akan segera dilaksanakan pada 1-3 September di Bali. Protokol kesehatan disiapkan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali untuk penanganan cacar monyet (Mpox).
Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan Indonesia dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto mengatakan, akan ada skrining kesehatan yang dilakukan di bandara. Namun, sebelum itu, peserta IAF wajib mengisi data-data kesehatan sebelum penerbangan ke Indonesia.
“Sedang diatur bagaimana menentukan skenario skrining, mulai dari penempatan alat skrining, ruang PCR, kuesioner hingga proses rujuk ke rumah sakit,” kata Farchanny dalam konferensi pers online, Kamis, 29 Agustus 2024.
Alur skrining Mpox dilakukan mulai dari jalur kedatangan internasional. Nantinya, kata Farchanny, semua penumpang akan melewati thermal scanner terlebih dahulu.
“Jika terdeteksi suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celsius maka akan dilakukan pemeriksaan ulang menggunakan thermal gun,” sambungnya.
Apabila suhu tubuh tetap tinggi, penumpang akan diarahkan ke ruang pemeriksaan untuk dilakukan pengambilan sampel usap (swab). Jika hasil pemeriksaan menunjukkan positif Mpox, penumpang segera dirujuk ke rumah sakit.
Ia mengimbau agar para penumpang dan delegasi IAF untuk mengikutip prosedur kesehatan yang ada, yakni mencuci tangan, skrining suhu, menggunakan masker dan jaga jarak.
“Himbauan cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, dan menyiapkan hand sanitizer di meja dan ruang pertemuan,” kata Farchanny, dalam penjelasannya.
Sedangkan imbauan penggunaan masker, diimbau digunakan untuk mencegah penularan droplet melalui kontak erat dalam waktu lama.
Berdasarkn keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan percikan liur atau droplet bisa menjadi jalur penularan mpox. Meski begitu, WHO menerangkan, kemungkinannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan kontak fisik.
WHO sebelumnya mengumumkan keadaan darurat global atas mpox pada 14 Agustus karena khawatir dengan lonjakan kasus jenis Clade 1b di Republik Demokratik Kongo dan penyebarannya ke negara-negara terdekat.
Di Indonesia, Mpox masuk pada 2022, namun bukan yang mengkhawatirkan seperti yang terbaru. Meski demikian, kata Fachranny, pencegahan wajib dilakukan.
Sementara itu, pada Rabu kemarin, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo memberikan arahan untuk memastikan protokol kesehatan dan keamanan selama acara berlangsung.
“Protokol kesehatan harus dijaga sebaik-baiknya. Selain itu, pengamanan juga menjadi perhatian khusus mengingat banyaknya kepala negara dan pemimpin dunia yang hadir dalam forum ini,” tuturnya.
Adapun saat ini, enam kepala negara telah memberikan konfirmasi kehadiran, dan 11 menteri dari negara-negara Afrika telah menyatakan kesediaan untuk menjadi pembicara dalam forum ini.
“Kepala negara yang sudah memberikan konfirmasi hadir berasal dari Zimbabwe, Rwanda, Ghana, Liberia, Eswatini, dan Zanzibar mewakili Tanzania,” pungkas Pahala.
Baca juga: Peluang Investasi Makin Menyala, Indonesia-Africa Forum Kembali Digelar Tahun Ini