Berat Koper Jemaah Haji Saat Pulang Maksimal 32 Kg

Ilustrasi ibadah haji. Foto: Istimewa

Berat Koper Jemaah Haji Saat Pulang Maksimal 32 Kg

Media Indonesia • 9 June 2024 10:40

Jakarta: Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi merilis jadwal penimbangan koper bagasi jemaah haji Indonesia sebelum pulang ke Tanah Air. Berat maksimal koper jemaah yaitu 32 kilogram (kg).

"Koper bagasi berat maksimal 32 kg," ungkap Kasubdit Layanan Kedatangan dan Kepulangan Jemaah, Noer Aliya Fitra dilansir dari keterangan resmi, Minggu, 9 Juni 2024.

Dia menyampaikan penimbangan terhadap tujuh kloter dilakukan sebelum puncak penyelenggaraan ibadah haji. Sebab, mereka masuk ke dalam gelombang pertama pemulangan yang dimulai 22 Juni 2024. 

"Ada tujuh kloter yang akan pulang pada 22 Juni 2024. Penimbangan bagasi akan dilakukan sebelum puncak haji, tepatnya 13 Juni 2024," ujar dia.
 

Baca juga: KBRI Tak Punya Kewenangan Cek Visa Haji

Proses penimbangan koper bagasi berikutnya akan dilakukan setelah puncak haji. Koper bagasi jemaah akan ditimbang dua hari sebelum jadwal keberangkatan dari hotel ke Bandara.

"Setelah puncak haji, penimbangan barang bagasi jemaah dilakukan H-2 sebelum keberangkatan dari Makkah ke bandara," tegas Nafit.

Ada sejumlah larangan yang harus diperhatikan jemaah terkait barang bawaan di dalam koper. Salah satunya, dilarang memasukkan air zamzam ke dalam koper.

"Ingat, jemaah dilarang memasukkan zamzam ke dalam koper," sebut dia.

Selain itu, proses keberangkatan dari hotel di Makkah ke Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah juga telah ditentukan. Perjalanan jemaah dari hotel ke bandara akan dilakukan delapan jam sebelum jadwal lepas landas.

Kabid Transportasi Mujib Roni memastikan pihaknya telah menyiapkan bus antar kota membawa jemaah ke bandara. Spesifikasi bus yang digunakan sama seperti saat kedatangan. 

"Kita sudah siapkan bus. Kita rencanakan satu jam sebelum jadwal keberangkatan ke bandara, bus sudah tiba di hotel," kata Mujib Roni.

Untuk koper bagasi jemaah, akan dibawa lebih dahulu setelah proses penimbangan. Barang bawaan yang ikut jemaah naik bus adalah tas kabin.

"Zamzam tidak diperkenankan dibawa. Jika ada jemaah kedapatan memaksakan diri memasukkan zamzam, maka koper jemaah akan ditinggal, diterbangkan pada penerbangan berikutnya, tidak bareng dengan jemaah," terang Mujib Roni.

Kabid Katering Jemaah Sutikno menambahkan, pihak Masyariq akan memberikan makanan selama di perjalanan. Makanan diberikan sebelum keberangkatan ke bandara.

"Rencananya, Masyariq akan memberikan ayam goreng bros untuk jemaah," ujar Sutikno.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)