Rizki Juniansyah. (AP Photo/Kin Cheung)
Kautsar Halim • 9 August 2024 10:44
Jakarta: Atlet angkat besi putra Indonesia, Rizki Juniansyah, mengaku emosional hingga menangis dengan pencapaiannya menyabet medali emas Olimpiade Paris 2024. Sebab, dia sangat bangga bisa mempersembahkan prestasi tersebut sambil mencetak sejarah.
"Saya senang, bangga dan sangat emosional memenangkan ini. Ini medali emas pertama saya dan saya telah menciptakan sejarah. Terima kasih kepada semua masyarakat Indonesia atas dukungannya, termasuk mereka yang menonton di rumah," kata Rizki seperti dikutip dari situs resmi Olimpiade Paris.
"Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan perasaan saya. Anda melihat saya menangis karena ini merupakan pengalaman yang sangat emosional dan indah. Saya siap menyambut masa depan," tambahnya.
Seperti dilansir situs resmi Olimpiade Paris, Rizki memastikan medali emas tersebut setelah melakukan total angkatan 354 kg di cabor angkat besi kelas 73 kg putra. Namun, pencapaian tersebut tidak didapat dengan mudah.
Baca juga: Profil Peraih Medali Emas Rizki Juniansyah, Sejak Kecil Akrab dengan Barbel
Bertanding di South Paris Arena, Kamis 8 Agustus waktu setempat, Rizki memulai kompetisi dengan melakukan angkatan snatch seberat 155 kg. Hasil tersebut membuatnya tertinggal 10 kg dengan wakil Tiongkok Shi Ziyong dan berjarak 1 kg dengan lifter Venezuela Mayora Pernia.
Namun, Shi dan Pernia gagal melakukan angkatan clean & jerk yang membuat keduanya tidak mendapat tambahan poin pada akhir laga. Situasi tersebut langsung dimanfaatkan Rizki dengan menyelesaikan angkatan clean & jerk seberat 191 kg pada percobaan pertamanya.
Shi dan Pernia sebagai dua pesaing terberat akhirnya bisa disalip Rizki setelah menyelesaikan angkatan clean & jerk tersebut. Setelah itu, Rizki tinggal menunggu lifter lain mencoba menyainginya.
Muhammed Ozbek dari Turki dan Weeraphon Wichuma asal Thailand sempat menyamai angkatan pertama snatch & jerk Rizki. Tapi, mereka belum menyalip Rizki dari puncak klasemen karena kalah di angkatan snatch.
Posisi Rizki baru terancam setelah Wichuma memecahkan rekor dunia junior miliknya dengan melakukan angkatan seberat 198 kg. Tapi setelah itu, Rizki membuat kejutan dengan mengangkat barbel seberat 199 kg.
199 kg merupakan rekor Olimpiade baru untuk angkatan clean & jerk putra kelas 73 kg. Torehan tersebut sudah cukup untuk memastikan Rizki meraih emas Olimpiade pertamanya ketika berusia 21 tahun. Sementara itu, Wichuma harus puas dengan perak sedangkan medali perunggu diberikan kepada lifter Bulgaria Bozhidar Dimitrov Andreev.
"Saya masih muda, tapi itu bukan berarti apa-apa. Latihan saja tidak cukup. Beberapa orang berlatih dengan sangat baik, tapi tidak dapat menunjukkan performa terbaik di atas panggung. Sementara itu, ada yang latihan kurang baik tapi malah mampu bersinar ketika dibutuhkan," tutup Rizki. (olympics.com)