Panglima TNI Bentuk Satuan Investigasi Kebakaran Gudang Amunisi Kodam Jaya

Kebakaran gudang peluru Armed. (Dok X)

Panglima TNI Bentuk Satuan Investigasi Kebakaran Gudang Amunisi Kodam Jaya

Media Indonesia • 31 March 2024 17:35

Jakarta: Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membentuk satuan investigasi untuk menelusuri penyebab kebakaran di Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) milik Kodam Jaya di Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"(Investigasi) secepatnya. Kami sudah ada satuan yang melaksanakan investigasi di TKP (tempat kejadian perkara). Sudah dibentuk," tegas Agus di sekitar lokasi, Minggu, 31 Maret 2024.

Agus menerangkan satuan investigasi akan melibatkan polisi militer. Terkini, satuan investigasi sudah menyisir tempat kejadian perkara sejak Sabtu petang, 30 Maret 2024.

Agus menyebut penyisiran dilakukan di radius dua kilometer. Ia menduga penyebab kebakaran karena gesekan amunisi kedaluwarsa.

"Karena ini kan sedang menunggu tahap-tahap (verifikasi) tadi itu, tetapi sebelum waktunnya di-disposal sudah meledak,” papar Agus.

Baca: Pj Gubernur Jabar Pastikan Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi Diganti

Agus menerangkan peledakkan amunisi atau disposal harus melalui verifikasi atau pemeriksaan. Pasalnya, secara sistematis sebenarnya amunisi-amunisi tersebut akan diledakkan.

Agus mengeklaim penyimpanan amunisi tersebut sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP), yaitu di bawah tanah dan dibangun tanggul. Agus juga memastikan tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kebakaran yang menghanguskan sekitar 65 ton amunisi kaliber kecil dan amunisi kaliber besar tersebut.

Adapun Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Mohamad Hasan mengungkap penyebab ledakan dan kebakaran gudang tersebut disebabkan dipicu oleh amunisi yang sudah kedaluwarsa. Ia mengaku pihaknya sudah membuat surat untuk penghapusan amunisi-amunisi tersebut dari awal 2024.

"Tapi karena ini berproses, kita kumpulkan dulu, kita rapikan satu per satu. Sehingga ini kemungkinan karena bahan peledak kan bahan kimia yang kemungkinan sangat labil," jelas dia.

Menurut Hasan, tidak ada sistem pelistrikan dalam gudang tersebut. Sehingga, korsleting listrik dinilai bukan menjadi penyebab utama ledakan dan kebakaran yang terjadi pada 18.30 WIB. Adapun untuk usia amunisi yang kedaluwarsa, pihaknya belum dapat memastikan.

"Tapi kalo sudah kita kategorikan sebagai kadaluarsa, dan pengembalian dari satuan yang tidak memakai lagi, itu usianya mungkin sudah di atas 10 tahun," tandas Hasan.

(MI/Yakub Pryatama Wijayaatmaja)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)