Gen Z Tiongkok Ramai-ramai Investasi 'Kacang' Emas

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Gen Z Tiongkok Ramai-ramai Investasi 'Kacang' Emas

Medcom • 22 March 2024 14:23

Beijing: 'Kacang' berbentuk pil ini hanya memiliki berat sekitar satu gram dan dihargai antara 400 hingga 600 renminbi (Rp873 ribu hingga Rp1,3 juta) per unitnya.

The Straits Times melaporkan 'kacang' ini telah menjadi sangat populer di kalangan Generasi Z Tiongkok dan membeli sebuah 'kacang' emas setiap bulannya telah menjadi sebuah tren baru.

Jing Daily melaporkan, emas adalah salah satu investasi yang paling solid dan populer dalam sejarah manusia. Secara tradisional, konsumen utama emas di Tiongkok adalah kaum paruh baya dan lansia, tetapi sekarang, Gen Z juga mulai beralih ke produk ini dan melihatnya sebagai investasi jangka panjang yang layak.

Alasan utamanya adalah harga dan aksesibilitas yang relatif terjangkau. Serta fakta emas secara historis berkinerja baik di bawah ketidakpastian ekonomi makro.

"Kacang emas seberat satu gram ini sangat menarik bagi pelanggan Gen Z. Sementara pasangan muda dan wanita kelas menengah lebih memilih emas batangan 10 gram dan 50 gram sangat populer," kata Fred Qiu, seorang manajer pengembangan bisnis untuk sebuah merek perhiasan di Tiongkok timur kepada South China Morning Post, Jumat, 22 Maret 2024.

 

Baca juga: Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini Naik, Ini Daftarnya
 

Kurangnya kepercayaan terhadap investasi


Kurangnya kepercayaan terhadap investasi tradisional adalah penyebab lain di balik demam emas. Pada 2023, platform e-commerce terkemuka di Tingkok Tmall dan Taobao, mengungkapkan konsumen utama perhiasan emas adalah mereka yang lahir setelah 1990-an. Survei lain mengungkapkan, sebanyak 70 persen konsumen berusia antara 18 dan 40 tahun berniat membeli perhiasan emas murni.

Emas juga telah memberikan imbal hasil tahunan sebesar 5,8 persen selama tiga dekade terakhir, dan harga spot emas global mencapai titik tertinggi sepanjang masa akhir tahun lalu, yang menandakan statusnya sebagai investasi yang dapat diandalkan.

"Di tengah ketidakpastian, baik secara ekonomi maupun politik, emas menjadi lebih kredibel dibandingkan aset-aset domestik lainnya, baik properti maupun saham. Saya bisa mengerti mengapa masih banyak orang yang membelinya," ujar Annie Fang, warga Guangzhou.

Menurut data pemerintah, penjualan emas, perak, dan perhiasan mencapai level tertinggi dalam enam tahun terakhir Desember 2023, melonjak 29,4 persen dari tahun ke tahun.

Menurut data Reuters, para analis memperkirakan permintaan emas Tiongkok akan tetap tinggi karena pertumbuhan ekonomi melambat di tahun-tahun mendatang dan arus keluar investasi asing membebani yuan.

"Pendapatan tidak naik, real estat tidak naik, pasar saham tidak naik. Emas adalah sedikit unicorn di lingkungan ini," kata Direktur pelaksana konsultasi di Digital Luxury Group di Shanghai, Jacques Roizen.

Tiongkok dan India, dua pembeli emas terbesar di dunia, bersama-sama menyumbang lebih dari separuh total permintaan global. (Tamara Sanny)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)