Paus Fransiskus Tawarkan Perlindungan bagi Aung San Suu Kyi

Paus Fransiskus. (EPA-EFE)

Paus Fransiskus Tawarkan Perlindungan bagi Aung San Suu Kyi

Willy Haryono • 25 September 2024 12:47

Vatikan: Paus Fransiskus telah menawarkan perlindungan di wilayah Vatikan bagi mantan pemimpin Myanmar yang ditahan Aung San Suu Kyi, kata media Italia pada hari Selasa kemarin.

 

“Saya meminta pembebasan Aung San Suu Kyi dan saya telah bertemu putranya di Roma. Saya juga telah mengusulkan kepada Vatikan untuk memberinya perlindungan di wilayah kami,” kata Fransiskus, menurut laporan pertemuannya dengan para Yesuit di Asia selama perjalanan ke sana awal bulan ini.

 

Harian Corriere della Sera menerbitkan sebuah artikel oleh pendeta Italia Antonio Spadaro yang memberikan kutipan dari pertemuan pribadi, yang berlangsung di Indonesia, Timor Leste, dan Singapura antara tanggal 2 dan 13 September.

 

“Kita tidak bisa tinggal diam terhadap situasi di Myanmar saat ini. Kita harus melakukan sesuatu,” ucap Fransiskus, melansir dari AFP, Rabu, 25 September 2024.

 

“Masa depan negara Anda seharusnya adalah masa depan perdamaian yang didasarkan pada rasa hormat terhadap martabat dan hak setiap orang dan rasa hormat terhadap sistem demokrasi yang memungkinkan setiap orang berkontribusi untuk kebaikan bersama,” sambungnya.

 

Suu Kyi, 79, menjalani hukuman penjara 27 tahun atas berbagai tuduhan mulai dari korupsi hingga tidak mematuhi pembatasan pandemi Covid-19.

 

Sejumlah kelompok hak asasi manusia mengatakan persidangan tertutupnya adalah tipuan yang dirancang untuk menyingkirkannya dari panggung politik.

 

AFP tidak dapat menghubungi juru bicara junta untuk memberikan komentar tentang tawaran yang dilaporkan dari Paus Fransiskus.

 

Putra Suu Kyi, Kim Aris, mengatakan kepada AFP bahwa dia yakin ibunya akan berterima kasih atas tawaran tersebut.

 

"Saya yakin Maymay akan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Paus Fransiskus karena mendesak junta militer untuk membebaskannya dan usulannya kepada Vatikan untuk memberinya perlindungan," ujar Kim Aris, menggunakan kata dalam bahasa Burma untuk ibu.

 

"Meski demikian, saya ragu junta akan mempertimbangkan permintaan tersebut, karena mereka tetap khawatir dengan popularitas Maymay di kalangan masyarakat Burma, bahkan dari luar negeri,” lanjutnya.

 

Pada tahun 2015, Liga Nasional untuk Demokrasi milik Suu Kyi memenangkan pemilihan demokratis pertama di Myanmar dalam 25 tahun.

 

Militer Myanmar menangkapnya ketika melancarkan kudeta pada tahun 2021, dan media lokal mengatakan Suu Kyi menderita masalah kesehatan selama penahanan.

Baca juga:  Junta Myanmar Pindahkan Aung San Suu Kyi ke Tahanan Rumah

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)