Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam pertemuan ADMM. Foto: Medcom.id
Jakarta: Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM) menyatakan keprihatinan mendalam atas buruknya situasi di Gaza. Mereka menyerukan jalur kemanusiaan segera, jangka panjang dan berkelanjutan di sana.
"ADMM mengungkapkan kekecewaan mendalam atas laporan serangan dan hilangnya nyawa warga sipil tak berdosa dalam konflik tersebut," demikian dikutip dari dokumen Chair Statement ADMM mengenai Situasi di Timur Tengah, Kamis, 16 September 2023.
Pertemuan tersebut menyerukan jalur kemanusiaan segera, jangka panjang dan berkelanjutan yang mengarah pada penghentian permusuhan dan mendesak kedua belah pihak untuk menghormati keselamatan jiwa.
"ADMM menekankan perlindungan semua warga sipil, termasuk warga negara ASEAN, harus diprioritaskan pada saat konflik dan semua sandera harus segera dibebaskan dan tanpa syarat," tegas pernyataan itu.
ADMM menganjurkan pembentukan koridor kemanusiaan dengan cepat untuk memfasilitasi pengiriman bantuan tanpa hambatan kepada mereka yang terkena dampak konflik.
Dalam pernyataannya, ADMM menyebutkan ada kebutuhan mendesak untuk memulai dialog konstruktif tanpa penundaan, yang mengarah pada penyelesaian damai. Hal tersebut diharapkan dapat menjamin stabiltas dan kemakmuran di kawasan.
"Para Menhan ASEAN mendukung inisiasi perundingan perdamaian yang bertujuan untuk mencapai solusi dua negara berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967 sesuai dengan hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan," lanjut pernyataan tersebut.
ADMM juga menyerukan agar PBB, khususnya Dewan Keamanan PBB, mengambil peran yang lebih aktif dalam mencegah eskalasi konflik lebih lanjut, serta mencegah bencana kemanusiaan yang lebih luas.
"Pertemuan tersebut menekankan pentingnya komitmen komunitas internasional untuk menegakkan hukum kemanusiaan internasional dan memastikan perlindungan seluruh warga sipil, khususnya penduduk Palestina yang rentan," pungkas mereka.
