Runtuhnya Rezim Assad Bawa Harapan dan Tantangan Baru di Suriah

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. (Anadolu Agency)

Runtuhnya Rezim Assad Bawa Harapan dan Tantangan Baru di Suriah

Willy Haryono • 9 December 2024 13:20

Brussels: Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memandang runtuhnya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai momen bersejarah yang membawa peluang sekaligus risiko. Dalam pernyataannya pada Minggu kemarin, ia menegaskan kesiapan Eropa untuk mendukung persatuan nasional dan membangun kembali Suriah yang melindungi seluruh kelompok minoritas.

"Rezim diktator Assad yang kejam telah runtuh. Perubahan bersejarah ini membuka peluang besar, tetapi tidak bebas dari risiko," tulis von der Leyen di platform media sosial X, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Senin, 9 Desember 2024.

Ia menambahkan bahwa Komisi Eropa saat ini terus berkomunikasi dengan para pemimpin Eropa dan kawasan Timur Tengah untuk memantau perkembangan situasi di Suriah.

"Eropa siap mendukung upaya menjaga persatuan nasional dan membangun kembali negara Suriah yang melindungi seluruh kelompok minoritas," ungkapnya.

Dalam sepuluh hari terakhir, pasukan oposisi Suriah melancarkan serangan kilat yang berhasil merebut kota-kota strategis, hingga akhirnya pada Minggu kemarin merebut ibu kota Damaskus. Keberhasilan tersebut didukung sejumlah unit militer Suriah yang membelot, sehingga mempercepat kejatuhan rezim Assad setelah 13 tahun berlangsungnya perang saudara.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengonfirmasi bahwa Bashar al-Assad memutuskan untuk mundur dari jabatannya dan meninggalkan Suriah. Namun, lokasi spesifik Assad saat ini masih dirahasiakan. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Runtuhnya Rezim Assad dan Reaksi Negara-Negara Dunia

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)