Banjir di Aceh Tenggara hingga Aceh Singkil Meluas

Banjir melanda Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh. Foto: Dokumentasi BPBA.

Banjir di Aceh Tenggara hingga Aceh Singkil Meluas

Fajri Fatmawati • 14 October 2024 16:49

Aceh Tenggara: Banjir bandang yang melanda Kabupaten Aceh Tenggara sejak Rabu malam, 9 Oktober 2024, semakin meluas. Hingga saat ini, tercatat 82 desa di 13 kecamatan terendam banjir akibat luapan sungai dan jebolnya sejumlah tanggul.

"Hingga kini, 13 kecamatan terdampak banjir, yakni Bambel, Lawe Sumur, Lawe Bulan, Tanoh Alas, Darul Hasanah, Babussalam, Ketambe, Babul Rahmah, Semadam, Lawe Alas, Bandar, Leuser, dan Deleng Pokhkison," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Nara Setia, Senin, 14 Oktober 2024.

Banjir dengan ketinggian air mencapai sekitar 1 meter ini disebabkan oleh curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan debit air sungai Lawe Kinga, Lawe Alas, Lawe Bulan, Lawe Mamas, dan Lawe Kisam mengakibatkan sejumlah tanggul jebol sehingga air menggenangi pemukiman warga.

"Korban terdampak sekitar 1.030 KK dengan 4.004 jiwa. Kemudian, beberapa desa yang terdampak parah antara lain Rikit di Kecamatan Bambel, Kutambaru Bencawan di Kecamatan Lawe Bulan, Mendabe dan Batu Mbulan di Kecamatan Babussalam, Rumah Bunda di Kecamatan Ketambe, serta sejumlah desa di Kecamatan Lawe Alas dan Bandar," ujarnya.

Selain merendam pemukiman warga, banjir juga menyebabkan sejumlah infrastruktur seperti jalan dan jembatan rusak. Tercatat, telah terjadi longsor di Desa Kati Maju Kecamatan Ketambe dan Desa Bun-Bun Alas Kecamatan Leuser yang sempat mengganggu akses transportasi.
 

Baca juga: Banjir Rendam 3 Kecamatan di Subulussalam Aceh, Ribuan Warga Terdampak

"Tim BPBA bersama pemerintah daerah setempat telah bergerak ke lokasi bencana untuk melakukan assesment dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Bantuan yang diberikan berupa makanan siap saji, air bersih, obat-obatan, dan peralatan kebersihan. Selain itu, pemerintah juga tengah berupaya memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat banjir," terang dia.

Sementara di Kabupaten Aceh Singkil, hujan deras yang mengguyur selama beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir dan merendam ratusan rumah warga. Peristiwa ini terjadi sejak Minggu, 13 Oktober 2024, sehingga menyebabkan ribuan jiwa terdampak.

"Banjir paling parah terjadi di Kecamatan Suro, Kecamatan Gunung Meriah, dan Singkil. Ketinggian air di beberapa titik mencapai 70 sentimeter, merendam pemukiman warga, fasilitas umum, hingga jalan nasional Singkil-Subulussalam," papar Teuku Nara Setia.

Ratusan rumah warga terendam banjir terutama di Desa Bulusema, Kecamatan Suro. Selain itu, fasilitas umum seperti sekolah, masjid, dan puskesmas juga tidak luput dari genangan air.

"Data sementara sebanyak 665 kepala keluarga atau sekitar 2.396 jiwa terdampak banjir di tiga kecamatan tersebut. Warga yang rumahnya terendam terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman," ungkapnya.

Pihaknya menyampaikan, saat ini tim BPBA telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pendataan dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. Termasuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk penanganan lebih lanjut.

"Hingga saat ini, kondisi banjir masih terus terjadi. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas," imbuh dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)