Prabowo Kunker ke Tiongkok, Indonesia Kantongi Investasi Rp156,19 Triliun

Presiden Prabowo Subianto saat kunker ke Tiongkok. Foto: dok Kementerian ESDM.

Prabowo Kunker ke Tiongkok, Indonesia Kantongi Investasi Rp156,19 Triliun

Ade Hapsari Lestarini • 11 November 2024 19:29

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto menyaksikan langsung penandatanganan sejumlah kesepakatan kerja sama di Indonesia-China Business Forum (ICBF) 2024.

Dalam kunjungan kenegaraan ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Prabowo didampingi oleh salah satu pembantunya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

Presiden optimistis kerja sama ini akan mendorong percepatan investasi di Indonesia, khususnya di sektor energi. Kerja sama ini tidak hanya akan mendorong investasi di kedua negara, tetapi juga akan berkontribusi pada stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di kawasan regional.

"Kami sangat optimistis. Kami sangat mendorong prospek ini, dan kami percaya kolaborasi erat antara Indonesia dan Tiongkok akan menjadi faktor untuk menstabilkan dan meningkatkan suasana kerja sama regional," ujar Presiden Prabowo saat membuka ICBF 2024 yang diselenggarakan Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) di Wang Fu Ballroom, Hotel The Peninsula, Beijing, Tiongkok, dilansir laman Kementerian ESDM, Senin, 11 November 2024.
 

Investasi Tiongkok senilai Rp156,19 triliun


Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara sejumlah perusahaan Indonesia dan korporasi Tiongkok dengan nilai investasi mencapai USD10 miliar atau Rp156,19 triliun (kurs Rp15.619).

"Hari ini sangat strategis, karena kesepakatan lima hari bernilai sepuluh juta, saya pikir ini sangat strategis," terang dia.

 
Baca juga: Disaksikan Presiden Prabowo, PLN Siap Swasembada Energi Bareng Tiongkok


Beberapa kesepakatan yang ditandatangani mencakup pengembangan proyek-proyek EBT seperti pembangkit listrik tenaga air terintegrasi dan pengembangan infrastruktur pendukung energi bersih lainnya. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi energi bersih di Indonesia dan memperkuat ketahanan energi nasional.
 

ICBF 2024 investasi pengembangan energi berkelanjutan


Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menambahkan, ICBF 2024 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menarik investasi asing langsung dalam pengembangan sektor energi yang berkelanjutan.

Kerja sama dengan Tiongkok akan mempercepat upaya kita dalam menargetkan sedikitnya 60 persen menggunakan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) dari total pembangkit untuk 10 tahun ke depan.

"Kerja sama yang terjalin dalam ICBF 2024 akan menjadi contoh yang baik bagi negara-negara lain di kawasan dalam membangun kerja sama yang saling menguntungkan dan berkelanjutan," ujar dia.

Adapun beberapa nota kesepahaman tentang energi yang ditandatangani pada ICBF 2024, yaitu Nota Kesepahaman antara Nota Kesepahaman Antara PT PLN (Persero) Dengan SDIC Power Holdings Co., Ltd. Tentang Kerja Sama Pengembangan Penciptaan dan PT PLN (Persero) dengan PT Huawei Tech Investment tentang Kerja Sama Studi Percepatan Transformasi Digital Pada Industri Ketenagalistrikan untuk Mendukung Transisi Energi di Indonesia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)