Pesawat jet tempur Taiwan saat melakukan operasi patroli rutin. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 23 December 2024 14:54
Beijing: Pemerintah Tiongkok pada hari Minggu kemarin memprotes pengumuman terbaru Amerika Serikat (AS) mengenai penjualan dan bantuan militer untuk Taiwan, memperingatkan AS bahwa mereka sedang "bermain api."
Sabtu lalu, Presiden AS Joe Biden mengesahkan pemberian bantuan hingga USD571 juta dalam bentuk material dan layanan Departemen Pertahanan serta pendidikan dan pelatihan militer untuk Taiwan. Secara terpisah, Departemen Pertahanan AS juga mengumumkan pada Jumat bahwa penjualan militer senilai USD295 juta telah disetujui.
Dikutip dari Channel News Asia, Senin, 23 Desember 2024, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mendesak AS untuk berhenti mempersenjatai Taiwan dan menghentikan apa yang mereka sebut sebagai "langkah berbahaya yang merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan."
Taiwan adalah pulau demokratis berpenduduk 23 juta orang yang diklaim oleh pemerintah Tiongkok sebagai bagian dari wilayahnya dan harus berada di bawah kendali mereka. Penjualan dan bantuan militer AS bertujuan membantu Taiwan mempertahankan diri dan mencegah Tiongkok melancarkan serangan.
Bantuan militer senilai USD571 juta ini menambah otorisasi sebelumnya oleh Biden sebesar USD567 juta pada akhir September untuk tujuan yang sama. Penjualan militer tersebut mencakup USD265 juta untuk sekitar 300 sistem radio taktis dan USD30 juta untuk 16 dudukan senjata.
Kemenlu Taiwan menyambut baik persetujuan dua penjualan tersebut, dengan mengatakan dalam unggahan di media sosial X bahwa hal ini menegaskan kembali "komitmen pemerintah AS terhadap pertahanan kami." (Siti Khumaira Susetyo)
Baca juga: AS Kirim Senjata ke Taiwan, Tiongkok: Sama Saja Bermain Api!