AS Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Kini Tergantung Hamas

Kehancuran akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza. (AP)

AS Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Kini Tergantung Hamas

Willy Haryono • 3 March 2024 15:51

Washington: Israel telah menyepakati kerangka gencatan senjata di Jalur Gaza yang melipyti kesepakatan pembebasan sandera, dan sekarang penerapannya tergantung pada keputusan dari kelompok Hamas, kata seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) pada Sabtu kemarin. Pernyataan disampaikan satu hari sebelum dialog gencatan senjata Gaza dilanjutkan di Mesir.

Mediator internasional telah bekerja selama berminggu-minggu untuk menengahi kesepakatan Israel-Hakmas guna menghentikan pertempuran sebelum bulan suci Ramadan yang dimulai pada 10 Maret mendatang.

Kesepakatan gencatan senjata dapat memungkinkan bantuan kemanusiaan menjangkau ratusan ribu warga Palestina di Gaza utara, yang dikhawatirkan PBB terancam mengalami kelaparan.

"Pemerintah Israel kurang lebih telah menerima" usulan tersebut, yang mencakup gencatan senjata selama enam minggu serta pembebasan sandera yang dianggap rentan oleh Hamas, termasuk orang sakit, terluka, orang tua dan wanita," kata pejabat AS tersebut.

"Saat ini, keputusan ada di tangan Hamas, dan kami terus mendorong hal ini sekeras yang kami bisa," kata sambung dia, mengutip dari laman PBS News Hour, Minggu, 3 Maret 2024. Dia berbicara tanpa mau disebutkan namanya berdasarkan aturan dasar yang ditetapkan Gedung Putih kepada wartawan.

Otoritas Israel dan Hamas belum segera menanggapi permintaan komentar tersebut.

Respons Hamas

Seorang pejabat senior Mesir mengatakan  bahwa mediator negaranya dan Qatar diperkirakan akan menerima respons dari Hamas selama pembicaraan di Kairo yang dijadwalkan dimulai hari Minggu ini. Pejabat tersebut juga berbicara tanpa menyebut nama karena tidak berwenang secara terbuka untuk membahas dialog tersebut.

Saat ini ratusan ribu orang berjuang untuk bertahan hidup di Gaza utara, yang menanggung beban konflik ketika Hamas melancarkan serangan kilat ke wilayah Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250. Seerangan balasan Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 30.000 orang.

Pesawat militer AS memulai pengiriman ribuan makanan melalui udara ke Gaza, dan militer Yordania dan Mesir mengatakan mereka juga melakukan pengiriman udara.

Kelompok-kelompok bantuan mengatakan bantuan udara seharusnya hanya menjadi upaya terakhir, dan sebaliknya mendesak pembukaan titik penyeberangan lain ke Gaza dan menghilangkan hambatan di beberapa perlintasan yang masih dibuka.

Baca juga:  Salah Ucap Lagi, Biden Malah Sebut 'Ukraina' Ketimbang 'Gaza'

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)