Tebing 40 Meter Longsor Timbun Akses 2 Desa di Tasikmalaya

ilustrasi medcom.id

Tebing 40 Meter Longsor Timbun Akses 2 Desa di Tasikmalaya

Media Indonesia • 7 March 2024 16:45

Tasikmalaya: Hujan deras yang terjadi di beberapa daerah menyebabkan tebing setinggi 40 meter longsor. Longsor menutup akses jalan berada di Kampung Cibuluh, Pasirsalam, Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa dan tim gabungan tengah berupa melakukan proses evakuasi material. Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Dede Sudrajat mengatakan, longsor menutup badan jalan sepanjang 8 meter dengan ketebalan material longsor 2,5 meter. Kejadian tersebut para petugas kewalahan membersihkan lokasi longsoran karena kurangnya peralatan.

"Kajadian itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB dan menyebabkan akses jalan penghubung Desa Pasirsalam dan Desa Cibuluh tidak bisa dilalui kendaraan maupun pejalan kaki. Petugas gabungan BPBD, Tagana, TNI, Polri dan warga berusaha melakukan upaya dengan membersihkan material agar akses jalan bisa kembali dilalui dan lokasi tersebut ada potensi longsor susulan," katanya, Kamis, 7 Maret 2024.
 

Baca: Hilang Kontak, Seorang Warga Diduga Tertimbun Longsor di Jalur Majalengka

Petugas BPBD langsung menuju lokasi kejadian dibantu TNI, Polri dan Tagana termasuk warga setempat berupaya membersihkan material longsoran menutup akses jalan. Upaya gotong royong yang dilakukannya itu berhasil mengevakuasi material longsor meski membutuhkan waktu cukup lama mengingat panjang longsoran 8 meter.

"Evakuasi material longsor telah dilakukan tim gabungan berhasil dibuang dan berdampak pada 2 rumah terancam, 2 unit rumah terkena longsoran. Kami mengimbau agar masyarakat tetap waspada, karena intensitas hujan tinggi dapat menyebabkan bencana dan wilayahnya masih berpotensi terjadi longsor susulan," ujarnya.

Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak hujan akan terjadi Maret dan kondisi tersebut dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi antra lain banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin kencang serta banjir rob.

"Kami masih terus melakukan sosialisasi agar masyarakat waspada menghadapi berbagai bencana, karena wilayahnya terdapat potensi ancaman bahaya hidrometeorologi, diperlukan ada upaya kesiapsiagaan hingga sinergitas semua pihak baik pemerintah daerah, swasta, masyarakat guna mengantisipasi bencana," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)