Ilustrasi pemeriksaan kesehatan. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Semarang: Penyakit gondongan mulai menyerang warga di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Dinas Kesehatan menaruh perhatian serius karena dalam beberapa bulan sudah ribuan penderita terjangkit terutama anak-anak.
Pemantauan Media Indonesia, Kamis, 21 November 2024, sejumlah rumah sakit, puskesmas dan klinik kesehatan serta dokter praktik di sejumlah daerah di Jawa Tengah mulai didatangi warga akibat terjangkit penyakit gondongan yang disebabkan infeksi virus Paramyxovirus yang menyerang kelenjar parotis.
Pasien gondongan yang sebagian besar anak-anak tersebut, pada umumnya mengaku mendaku demam, sulit makan dan terjadi pembengkakan di bawah telinga.
"Saya belum dapat menyajikan data, tetapi jumlahnya terus meningkat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moh Abdul Hakam.
Penyakit gondongan terjadi saat musim pancaroba ini, menurut Abdul Hakam, perlu mendapat perhatian serius karena dapat menular, sehingga pasien harus mendapatkan penanganan cepat agar virus tidak menyebar ke warga lain di sekitarnya melalui kontak langsung dengan air liur yang terinfeksi atau melalui droplet pernapasan dari hidung, mulut, atau tenggorokan orang yang terinfeksi.
Kepada penderita gondongan ini, lanjut Abdul Hakam, disarankan agar beristirahat sehingga diharapkan penularan virus tidak semakin menyebar luas.
"Begitu terpapar virus gondong atau mumps sebaiknya harus istirahat serta perlu dibangun sistem kekebalan tubuh," tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Ali Maimun mengungkapkan hal serupa, penyakit gondongan juga mulai menyerang warga di daerah Pantura Jawa Tengah tersebut, bahkan cenderung terus meningkat sejak Agustus. Sehingga rumah sakit, puskesmas diminta siaga untuk melakukan penanganan cepat.
Berdasarkan data, demikian Ali Maimun, dari 27 puskesmas di Kabupaten Demak tercatat ada 1.200 kasus gondongan yang ditangani sebagian besar adalah anak-anak
sekolah dasar (SD), bahkan dikhawatirkan akan meningkat cukup cepat karena virus dapat menular kepada warga lainnya.
"Gejalanya panas, bisa tinggi memang, diikuti pembesaran kelenjar parotis yang berada di bawah telinga. Ini membesar, nyeri tekan, kadang-kadang juga nyeri saat menelan, pusing, dan kadang-kadang mual," ujar Ali Maimun.
Wabah penyakit gondongan juga merebak di Kabupaten Grobogan, menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Grobogan, Djatmiko, sudah ada puluhan penderita gondongan di satu kecamatan, bahkan untuk menghindari penyebaran lebih luas telah diminta kepada penderita melakukan isolasi mandiri.
"Pasien kebanyakan adalah siswa sekolah dasar diminta belajar di rumah sementara waktu, ini untuk mencegah terjadinya penyebaran lebih luas," imbuhnya.