Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 6 November 2024 11:46
New York: Sejumlah jurnalis dari berbagai media telah ditolak kredensialnya untuk menghadiri acara malam penghitungan suara bersama mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di West Palm Beach, Florida. Larangan ini merupakan tanggapan atas liputan mereka yang dinilai menyudutkan Trump.
Melansir dari CNN, Rabu, 6 November 2024, wartawan dari media seperti Politico, Axios, Puck, Voice of America, dan Mother Jones termasuk di antara yang ditolak kredensialnya. Beberapa media, seperti Politico, awalnya telah diberikan akses untuk acara tersebut, namun kemudian dicabut.
Tim reporter dan fotografer dari Politico pada awalnya diizinkan hadir di acara tersebut, namun pada Selasa pagi, mereka tiba-tiba diberitahu bahwa kredensial mereka ditolak.
Menurut seorang sumber yang dekat dengan situasi ini, keputusan tersebut diduga terkait dengan artikel di majalah Politico yang melaporkan bahwa seorang direktur lapangan kampanye Trump dipecat karena diduga mendukung ideologi supremasi kulit putih. Pihak Politico menolak memberikan komentar terkait hal ini.
Tara Palmeri, koresponden politik dari Puck, juga sebelumnya dijadwalkan melaporkan langsung dari West Palm Beach sebagai bagian dari program penghitungan pilpres yang dipandu Brian Williams di Amazon. Namun, tak lama setelah Palmeri menerbitkan artikel tentang “kecemasan” di dalam tim kampanye Trump, kredensialnya pun dicabut.
“Saya tahu saya sudah mengatakan akan meliput malam pemilihan Trump dari Palm Beach, tetapi tampaknya saya telah membuat marah manajer kampanye Trump dengan laporan saya, dan mereka memutuskan untuk menolak kredensial saya,” kata Palmeri di podcast “Somebody’s Gotta Win.”
“Saya telah melaporkan secara jujur dan adil selama ini mengenai pemilihan ini, dan sekarang saya akan siaran langsung dari studio di LA bersama Brian Williams,” tambahnya.
Jon Kelly, pendiri dan pemimpin redaksi Puck, dalam pernyataannya mengatakan bahwa keputusan kampanye Trump “tidak menguntungkan, tetapi halangan ini tidak akan menghalangi Tara atau rekan-rekan saya untuk melaporkan secara tegas dan kuat tentang peristiwa besar ini.”
Sebuah sumber dalam kampanye Trump mengonfirmasi bahwa penolakan terhadap reporter tersebut berkaitan dengan liputan mereka, tetapi membantah bahwa alasannya adalah karena laporan “kritis,” dengan mengklaim bahwa laporan tersebut “tidak akurat.” Sumber tersebut menambahkan bahwa reporter lain dari media-media tersebut tetap diizinkan untuk hadir.
Chris LaCivita, ketua bersama kampanye Trump, menulis di media sosial X pekan lalu bahwa Palmeri “DITOLAK kredensialnya untuk memasuki Mar-a-Lago karena kebiasaannya menulis omong kosong.”
Menjelang pilpres AS 2024, Trump kerap menyerang media. Ia pernah menyatakan akan memenjarakan wartawan yang menolak mengungkapkan sumber rahasia, meminta organisasi media diperiksa atas dugaan “pengkhianatan,” serta mengatakan bahwa lembaga penyiaran yang dinilainya bias terhadapnya seharusnya kehilangan lisensi.
Reporter Axios, Sophia Cai, juga ditolak kredensialnya setelah melaporkan tentang “kecemasan” dalam tim kampanye Trump menjelang Hari Pemilihan.
Aja Whitaker-Moore, pemimpin redaksi Axios, dalam pernyataannya membela liputan Cai, menyebutnya sebagai “reporter luar biasa yang telah meliput pemilihan presiden 2024 dengan laporan yang esensial dan objektif untuk Axios.”
Reporter dari Voice of America dan Mother Jones juga ditolak kredensialnya, sebagaimana yang ditulis oleh jurnalis mereka di media sosial X. Namun, seorang reporter VOA kemudian mengonfirmasi bahwa dua reporter dari outlet tersebut tetap diberikan kredensial untuk acara tersebut.
Kampanye Trump dan pemerintahannya sebelumnya juga memiliki sejarah mencabut kredensial jurnalis, seringkali sebagai balasan atas laporan yang tidak disukai.
Pada tahun 2018, Gedung Putih di bawah pemerintahan Trump pernah mencabut kredensial koresponden CNN Jim Acosta, namun kemudian terpaksa mengembalikannya setelah CNN mengajukan gugatan. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Diwarnai Antrean Panjang di Beberapa TPS, Pilpres AS Berjalan Relatif Lancar