Rencana Pengiriman Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Belum Ada Kepastian

Perempuan Gaza di dekat perbatasan Rafah, selamat dari serangan Israel. Foto: Associated Press

Rencana Pengiriman Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Belum Ada Kepastian

Fajar Nugraha • 20 October 2023 20:41

Gaza: Pengiriman bantuan pertama ke Jalur Gaza yang terkepung melalui perbatasan Rafah dengan Mesir akan dilakukan “pada hari berikutnya atau lebih”. Hal tersebut disampaikan oleh PBB pada Jumat.

 

“Kami sedang melakukan perundingan mendalam dan lanjutan dengan semua pihak terkait untuk memastikan bahwa operasi bantuan di Gaza dimulai secepat mungkin. Pengiriman pertama akan dimulai pada hari berikutnya atau lebih,” kata kepala kemanusiaan PBB Martin Griffiths, dikutip juru bicaranya Jens Laerke di Jenewa, seperti dikutip AFP, Jumat 20 Oktober 2023.

 

Laerke mengatakan kepada wartawan: "Saya tidak mempunyai waktu pasti kapan gerakan-gerakan ini akan dilakukan, tentu saja, dengan harapan bahwa gerakan-gerakan ini dapat dimulai sesegera mungkin, dengan cara yang aman, terjamin dan mudah-mudahan berkelanjutan”.

 

“Kami perlu memiliki mekanisme yang memungkinkan hal ini dapat didorong ke Gaza selatan. Hal ini tidak menghilangkan seruan kami untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan,” tegas Laerke.

 

Bantuan internasional yang sangat dibutuhkan menumpuk pada hari Jumat di Mesir dekat Gaza. Sementara warga Palestina sangat membutuhkan makanan dan air setelah pemboman tanpa henti oleh Israel, dan masih belum pulih dari serangan paling berdarah dalam sejarahnya.

 

PBB mengatakan lebih dari satu juta dari 2,4 juta penduduk Gaza telah mengungsi dan situasi kemanusiaan semakin memburuk dari hari ke hari.

 

Stasiun televisi milik pemerintah Mesir, Al Qahera News, mengatakan penyeberangan Rafah – satu-satunya rute menuju Gaza – akan dibuka pada hari Jumat, namun Kairo kemudian mengatakan bahwa pihaknya memerlukan lebih banyak waktu untuk memperbaiki jalan.

 

Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah kelompok militan Islam tersebut melancarkan serangan besar-besaran dari Jalur Gaza pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 1.400 orang, sebagian besar warga sipil.

 

Sebagai tanggapan, pesawat perang Israel telah meratakan seluruh blok kota di Gaza sebagai persiapan untuk invasi darat yang mereka katakan akan segera dilakukan. Lebih dari 3.785 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, tewas dalam pemboman tersebut, menurut jumlah korban terbaru dari kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)