Ilustrasi batu bara. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 29 November 2023 20:41
Phnom Penh: Kamboja telah membatalkan rencana pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga batu bara berkapasitas 700 megawatt (MW) senilai USD1,5 miliar di kawasan cagar alam yang dilindungi di sepanjang pantai barat daya dan sebagai gantinya akan membangun pembangkit listrik tenaga gas alam berkapasitas 800 MW.
Menteri Energi Kamboja Keo Rottanak menuturkan sebagai bagian dari proyek tersebut, Kamboja sedang menjajaki pembangunan terminal gas alam cair (LNG) untuk mengimpor bahan bakar super dingin dan melakukan gasifikasi ulang untuk digunakan di pembangkit listrik.
"Perdana Menteri Kamboja Hun Manet akan mengumumkan pada 30 November pembatalan proyek pembangkit listrik tenaga batu bara 700 MW di Koh Kong dan rencana penggantiannya dengan LNG 800 MW yang akan dioperasikan setelah 2030,” kata Rottanak, dilansir Antara, Rabu, 29 November 2023.
Dia tidak mengatakan berapa biaya yang dibutuhkan untuk membangun pembangkit listrik tenaga gas dan terminal LNG. Pembangkit listrik tenaga batu bara Botum Sakor yang direncanakan telah dikritik oleh para pemerhati lingkungan dan beberapa warga karena melanggar batas kawasan hutan terpadat di Kamboja.
Kamboja ingin meningkatkan pangsa kapasitas pembangkit listrik ramah lingkungan menjadi 70 persen pada 2030 dari 52 persen pada 2022 dengan membangun pembangkit listrik tenaga surya dan angin serta proyek pembangkit listrik tenaga air baru.