Isu 15 Menteri Siap Mundur, Presiden Singgung Tahun Politik

Presiden Jokowi di Harlah Muslimat NU/Medcom.id/Kautsar

Isu 15 Menteri Siap Mundur, Presiden Singgung Tahun Politik

Kautsar Widya Prabowo • 20 January 2024 09:30

Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons isu 15 menteri siap mundur. Jokowi menyebut hal itu berkaitan dengan politik. Sebab saat ini, pesta demokrasi tengah digelar. 

"Namanya bulan politik, tahun politik ya semua hal akan berkaitan dengan hal-hal yang bersifat politik," ujar Presiden Jokowi usai menghadiri acara Hari Lahir (Harlah) ke-78 Muslimat Nahdatul Ulama (NU), di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu, 20 Januari 2024. 

Namun, Presiden memastikan semua menteri masih beraktivitas secara normal. Para menteri hadir dalam rapat terbatas dan rapat internal.

"Kita kerja biasa kerja rutin biasa," terangnya.
 

Baca: Desakralisasi Jokowi

Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko memastikan isu 15 menteri yang akan mundur hanya kabar burung. Moeldoko mengatakan isu tersebut sengaja diembuskan untuk mengganggu pemerintahan.

"Ngerti saya itu, ada tujuan itu. Tujuannya untuk menggoyang ini, menggoyang pemerintah, pemerintahan yang sudah baik-baik ini, merongrong dan seterusnya," tuturnya.

Beredar kabar ada 15 menteri yang berpotensi melepas jabatannya. Seperti Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Kabar ini pertama kali diembuskan oleh Faisal Basri. Ekonom senior itu menyebut akan ada lima menteri lainnya yang berasal dari partai politik PDI Perjuangan bakal mundur. Lalu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Suharso Monoarfa, dan dua menteri dari PKB.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar juga dikabarkan akan mundur. Menurut Faisal, mundurnya para menteri itu tak lain karena arah politik yang berseberangan dengan Jokowi dalam Pilpres 2024. 

Presiden Jokowi tampak terang-terangan mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden. Selain itu adanya intervensi politik yang dilakukan Jokowi terhadap tugas pokok dan fungsi mereka.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)