Lai Ching-te (kiri) bersama wakilnya, Hsiao Bi-khim dalam malam kemenangan pemilu Taiwan di Taipei, 13 Januari 2024. (AP)
Willy Haryono • 14 January 2024 19:47
Jakarta: Pemerintah Indonesia mengamati secara seksama perkembangan di Taiwan, ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal setelah berakhirnya pemilu Taiwan pada Sabtu kemarin.
Wakil Presiden Taiwan Lai Ching-te dinyatakan menang dalam pemilu usai mengalahkan dua rivalnya dalam pemungutan suara yang dinarasikan Tiongkok sebagai pilihan antara perdamaian dan perang.
Selama ini, Tiongkok memandang Lai sebagai sosok separatis yang berpotensi mendorong kemerdekaan Taiwan dan terlepas sepenuhnya dari Negeri Tirai Bambu.
"Indonesia mengamati secara seksama perkembangan di Taiwan," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal saat ditanya awak media mengenai sikap Indonesia atas hasil pemilu di Taiwan.
"Indonesia terus konsisten menghormati kebijakan Satu Tiongkok (One China Policy)," sambungnya, merujuk pada kebijakan bahwa hanya ada satu Tiongkok dan Taiwan merupakan bagian dari negara tersebut.
Sebagai mitra utama Tiongkok, Indonesia berulang kali menyuarakan penghormatan terhadap kebijakan Satu Tiongkok. Bagi Tiongkok, pengakuan terhadap Satu Tiongkok merupakan hal penting dalam menjalin hubungan bilateral dengan negara-negara lain.
Pemilu Taiwan menjadi sorotan karena hasilnya dikhawatirkan dapat memicu konflik terbuka di kawasan Asia. Lai dikhawatirkan dapat semakin membuat ketegangan antara Taiwan dan Tiongkok memburuk.
Namun dalam pidato kemenangannya, Lai menekankan bahwa dirinya akan menjaga status quo dengan Tiongkok namun dengan tetap menjaga Taiwan dari ancaman dan intimidasi Beijing.
Baca juga: Lai Ching-te, Sosok Pragmatis Taiwan yang Dilabeli Tiongkok 'Berbahaya'