IHSG. Foto: MI.
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi, dibuka naik.
IHSG dibuka menguat 3,32 poin atau 0,05 persen ke posisi 7.266,08. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,10 poin atau 0,12 persen ke posisi 918,27.
Mirae Sekuritas mencatat IHSG kembali melemah kemarin karena masih belum banyak perkembangan positif dari dalam negeri. IHSG Rabu, 24 Juli 2024. ditutup melemah untuk kedua kalinya secara berturut-turut, kali ini sebesar 0,7 persen menjadi 7.262,8 seiring masih minimnya berita positif dari dalam negeri.
"Kami berpendapat faktor utama penghambat berlanjutnya tren kenaikan IHSG adalah kondisi ekonomi domestik, yang saat ini masih berada pada kondisi suku bunga tinggi. Kondisi tersebut berpotensi untuk menyebabkan pertumbuhan yang moderat tahun ini dan kemungkinan masih berlanjut tahun depan," jelas Mirae Sekuritas dalam risetnya.
Ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga masih sangat terbatas karena Rupiah yang masih cenderung tertekan. Rupiah dalam tiga hari terakhir berada di atas level 16.200 disebabkan oleh sentimen global yang masih tidak menentu. Penjualan grosir 4W di Indonesia turun 11,8 persen YoY dan secara akumulasi pada Semester I 2024 penjualan 4W turun 19,4 persen YoY.
"Kami berharap akan terjadi pembalikan tren di 2H24 ini," tegas Mirae Sekuritas.
Laju Wall Street di zona merah
Sementara itu, Laju Wall Street berada di zona merah pada penutupan perdagangan kemarin (Kamis WIB). Indeks komposit Nasdaq jatuh sebesar 3,64 persen. Indeks komposit S&P500 jatuh 2,31 persen.
Kemudian Indeks komposit Dow Jones Industrial Average (DJIA) jatuh 1,25 persen. Saham-saham AS melemah pada perdagangan Rabu, dipimpin oleh aksi jual tajam di sektor teknologi setelah gelombang pertama pendapatan mega-cap mengecewakan investor.
Investor terguncang setelah Tesla dan Alphabet melaporkan keuangan untuk kuartal kedua. Saham Tesla turun 12 persen setelah pembuat mobil itu meleset dari perkiraan pendapatannya dan mencatat penurunan besar dalam pendapatan otomotif. Sementara itu, saham Alphabet turun lima persen setelah perusahaan induk Google tersebut mengalami penurunan pendapatan.
Saham-saham teknologi berkapitalisasi besar lainnya juga anjlok pada sesi Rabu karena sentimen investor memburuk. Saham Nvidia turun hampir tujuh persen, sedangkan saham Meta mengakhiri sesi perdagangan lebih rendah 5,6 persen.